Daerah

Desain Iluminasi Terjemah Al-Quran Bahasa Gayo Adopsi Kearifan Lokal

FGD Finalisasi Proses Penerbitan Al-Qur'an terjemah Bahasa Gayo

FGD Finalisasi Proses Penerbitan Al-Qur'an terjemah Bahasa Gayo

Takengon (Kemenag) --- Rencana penerbitan terjemah Al-Qur'an Bahasa Gayo sudah memasuki tahap Tashih dan Lay Out. Nantinya, iluminasi dalam lay out cetakannya akan mengadopsi kearifan lokal. Hal ini dibahas bersama dalam Focus Group Discussion (FGD) Finalisasi Proses Penerbitan Al-Qur'an terjemah Bahasa Gayo. FGD berlangsung di Takengon, 25 - 27 Juli 2023.

Hadir mewakili Pusat Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Kemenag Nur Rahmah mengatakan, proses kegiatan penerjemahan al-Qur'an dalam bahasa Gayo telah berlangsung selama dua tahun (2022-2023). Setelah melewati sejumlah tahapan, kini telah sampai pada tahap final, yaitu tashih dan layout.

"FGD ini untuk menghasilkan draf final Al-Qur'an terjemahan bahasa Gayo, cover dan iluminasi. Kami mempersilakan tim untuk menyepakatinya, sangat diharapkan memuat kearifan lokal, yang memiliki nilai filosofi budaya Gayo," terang Nur Rahmah di Takengon, Kamis (27/7/2023).

"Hasil ini kemudian menjadi dasar bahan tashih dan layout. Hasil tashih dan layout yang sudah final selanjutnya akan dibuat menjadi master cetak," sambungnya.

Menurut Nur Rahmah, pihaknya berupaya agar Al-Qur'an terjemah bahasa Gayo ini masuk sebagai program prioritas Menteri Agama dalam transformasi digital. Selain dalam bentuk cetak manual, nantinya akan dihadirkan juga dalam bentuk Al-Qur'an in word. Sehingga, Terjemah Al-Qur'an Bahasa Gayo juga mudah diakses melalui playstor android maupun ios.

"Kami langsung hadirkan Gus Ilham, tim yang akan melakukan tashih dan layout dalam acara FGD ini," tegas Nur Rahmah.

Sebelumnya, Kepala Pusat LKMMO, Arskal Salim menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim yang telah merampungkan pekerjaan penerjemahan ini. Arskal mendorong agar pengerjaan master Al-Qur'an terjemah Bahasa Gayo ini dilakukan segera setelah rampung tashih dan layout.

"Demikian juga dengan hak cipta akan kami proses atas nama Kementerian Agama, dengan mencantumkan nama-nama dalam tim sesuai dengan surat keputusan yang telah kami terbitkan," sebutnya.

Rektor IAIN Takengon Zulkarnain menyampaikan terima kasih atas atensi dan asistensi dari LKKMO. Apresiasi juga disampaikan kepada civitas IAIN Takengon, secara khusus tim pelaksana, tim penerjemah, tim validasi & aplikasi.

"Sejak awal, ikhtiar ini dilakukan antara lain untuk melestarikan bahasa ibu masyarakat Gayo. Beberapa titik lemah terjemahan ini akan disempurnakan ke depannya," ujar Zulkarnain. "Kami sangat memimpikan terwujudnya Pusat Studi Al-Qur'an di IAIN Takengon, sebagai kelanjutan dari kegiatan penerjemahan ini," tandasnya.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Daerah Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua