Daerah

Hardiknas, Tenaga Pendidik Hindu Bali Jalani Orientasi Moderasi Beragama

Kepala Kanwil Bali Komang Sri Marheni

Kepala Kanwil Bali Komang Sri Marheni

Denpasar (Kemenag) --- Memanfaatkan momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kanwil Kemenag Bali gelar Orientasi Pelopor Moderasi Beragama bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Agama Hindu Tahun 2023.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali Komang Sri Marheni menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan dan menghangatkan kembali akan keberagaman kehidupan yang ada di Indonesia.

“Ini sesuai arahan Menag. Maka dari itu kegiatan ini penting karena moderasi beragama bertujuan untuk mewujudkan ketertiban dalam masyarakat beragama," ujar Komang saat membuka kegiatan ini, di Bali, Selasa (2/5/2023).

Selain itu, lanjut Komang, moderasi beragama mampu melindungi hak-hak pemeluk agama dalam menjalankan kebebasan beragama, mewujudkan ketenteraman dan kedamaian dalam kehidupan keagamaan, serta mewujudkan kesejahteraan umat beragama.

Sikap moderat yang dimiliki oleh tenaga kependidikan sangat penting guna menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. “Pendidik yang moderat, dapat memberikan dampak panjang bagi anak didiknya,” tutur Komang. a.

"Untuk dapat melakukan ini perlu adanya pemahaman secara utuh tentang konsep moderasi beragama yang dikembangkan Kementerian Agama RI,”imbuhnya.

Ia juga menjelaskan bahwa tantangan moderasi beragama terletak pada cara pandang di dalam memahami ajaran agama itu sendiri. Moderasi beragama, mengutamakan keseimbangan dan keadilan dalam pemahaman keagamaan.

"Maka akan terlihat indikatornya ketika paham keagamaan tersebut searah dengan penerimaannya terhadap nilai-nilai, budaya, dan kebangsaan, ” ujar Komang Marheni.

Indikator moderasi beragama dari Kementerian Agama RI merupakan paham keagamaan dengan komitmen kebangsaan, toleransi, anti radikalisme dan kekerasan, dan melihat ekspresi keagamaan yang akomodatif terhadap kebudayaan lokal sesuai dengan indikator moderasi beragama.

Mengakhiri sambutannya Komang berpesan bahwa ragam pemahaman keagamaan yang universal adalah sebuah fakta yang harus dikembangkan untuk menciptakan sikap toleransi yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Moderasi harus dipahami ditumbuhkembangkan sebagai komitmen bersama untuk menjaga keseimbangan yang paripurna serta saling belajar melatih kemampuan mengelola dan mengatasi perbedaan di antara mereka.

“Dengan demikian moderasi beragama merupakan sebuah jalan tengah di tengah keberagaman agama dan budaya di Indonesia. Moderasi merupakan budaya Nusantara yang berjalan seiring, dan tidak saling menegasikan antara agama dan kearifan lokal,” tutupnya. (ca)


Editor: Indah
Fotografer: Hilman Fauzi

Daerah Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua