Daerah

Masjid di Tanah Misi Katolik Mindiptana, Potret Kerukunan Papua

Masjid Mindiptana

Masjid Mindiptana

Boven Digoel (Kemenag) --- Namanya Masjid Al-Muhajirin. Letaknya di Desa Mindiptana, Distrik Mindiptana, Kabupaten Boven Digoel, Papua.

Sekilas melihat masjid dengan cat dominan berwarna hijau ini sama dengan rumah ibadah umat Islam pada umumnya. Bentuk bangunan bernuansa kubah dilengkapi dengan sejumlah tiang penyangga. Ada juga sudut bangunan yang dimanfaatkan sebagai Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA).

Namun, Masjid Al-Muhajirin ini terbilang istimewa. Sebab, rumah ibadah umat Islam ini justru berdiri di dalam kompleks misi (agama Katolik) di Mindiptana.

Sontak keberadaannya menjadi sepenggal potret kerukunan dan toleransi warga Mindiptana. Tak heran jika kawasan ini menjadi salah satu Desa Sadar Kerukunan dalam program yang digulirkan oleh Kementerian Agama.

Selama ini, kita mengenal Kabupaten Boven Digoel sebagai tempat pengasingan Wakil Presiden Indonesia yang pertama, Bung Hatta. Mayoritas penduduk di wilayah ini beragama Katolik. Mereka hidup rukun bersama pemeluk agama lainnya, Kristen dan Islam. Fakta ini juga yang menjadi alasan Mindiptana terpilih sebagai Desa Sadar Kerukunan.

Sebuah Kawasan dapat dicanangkan sebagai Desa Sadar Kerukunan, jika memenuhi minimal tiga syarat. Pertama, di desa tersebut minimal ada pemeluk tiga agama yang berbeda. Kedua, desa ini memiliki tiga tempat ibadah dari tiga agama yang berbeda. Ketiga, di desa ini tidak pernah terjadi konflik bernuansa agama yang mengganggu kerukunan antar umat beragama.

"Mindiptana ini adalah bumi yang rukun, toleran, serta banyak melahirkan orang-orang pintar. Tantangan bagi penerusnya yaitu bagaimana meneruskan hal itu," terang Pastur Paroki saat menerima kunjungan tim Itjen Kementerian Agama di Mindiptana, Kamis (26/10/2023).

Kunjungan Itjen ke wilayah ini untuk memantau pemanfaatan dana bantuan Desa Sadar Kerukunan. Kehadiran mereka disambut Kepala Kemenag Kab. Boven Digoel, Kepala Distrik Boven Digoel, Kapolres, Babinsa, Pastur, serta Ketua Kelompok Desa Sadar Kerukunan.

Hal senada disampaikan Kepala Kemenag Kab. Boven Digoel Yosepha Tambonop. "Mindiptana ini distrik yang rukun. Bantuan ini kami berikan agar dapat mempertahankan kerukunan yang ada, karena mempertahankan lebih sulit daripada memulai," ujarnya.

Bumi cendrawasih telah memperlihatkan potret kerukunan yang alami, indah, dan damai. Papua memberi contoh kerukunan antar umat beragama. Bahkan, masjid juga bisa dibangun di Tanah Misi Katolik, sehingga dapat berdiri berdampingan dengan gereja. Masyarakat pun dapat hidup dan beribadah dengan damai.

Nikmatul Atiyah selaku pengendali teknis tim pemantau dari Itjen Kemenag berharap kerukunan di Mindiptana dapat dilestarikan dan menjadi contoh bagi daerah lainnya. Ini seperti Motto Kabupaten Boven Digoel: Nup Bagen Gup Bagenep, Gup Bagenep Nup Bagen. Saya ada karena kamu ada, kamu ada karena saya ada. (Khilmatusshofa, Auditor Itjen Kemenag)


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Daerah Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua