Daerah

Potret 29 Tahun Kemeriahan Ramadan di Masjid Qawi Kampung Kung, Aceh Tengah

Kemeriahan ramadan di Masjiq Qawi, Aceh Tengah

Kemeriahan ramadan di Masjiq Qawi, Aceh Tengah

Aceh Tengah (Kemenag) --- Ramadan di Indonesia selalu meriah. Itu bukan fenomena kekinian, di saat gempuran media sosial semakin dahsyat. Kemeriahan Ramadan di Indonesia sudah berlangsung puluhan tahun, termasuk di Kampung Kung.

Adalah Masjid Qawi yang menjadi salah satu pusat kemeriahan Ramadan di Kampung Kung, Pegasing Aceh Tengah. Setiap Ramadan, digelar beragam kegiatan, mulai dari salat berjamaah, kajian, tarawih, buka bersama, hingga aneka lomba. Pesertanya tidak hanya dari satu kampung, tapi lintas wilayah yang berada di Kawasan Kecamatan Pegasing.

“Kegiatan seperti ini telah dilaksanakan setiap Ramadan, sejak 29 tahun lalu. Anak-anak usia sekolah dasar dan usia sekolah menengah pertama hampir 200 orang mengikuti lomba ini, sejak masuk malam 10 terakhir bulan Ramadan,” terang Ketua Remaja Masjid Qaei Tgk Abdullah, Selasa (18/4/2023).

Ajang lomba yang digelar yaitu: Hafalan Surat Pendek, Muadzin, Pidato, Lomba Bercerita Anak, Praktik Salat, Hafalan Asmaul Husna, dan Tilawah. “Pada malam ke-27 Ramadan, kita umumkan pemenang dan membagikan hadiahnya,” sambungnya.

Kemeriahan giat Ramadan di Masjid Qawi tidak hanya diikuti para orang tua dan anak-anak. Banyak kalangan remaja yang ikut ambil bagian. Giat ini juga mendapat dukungan dari Forkopimcam Pegasing, aparatur kampung, serta perwakilan BKPRMI, LPPTKA, Dinas Syari'at Islam Kabupaten Aceh Tengah.

Hadir memberikan hadiah kepada juara umum, Rektor IAIN Takengon Zulkarnain mengajak masyarakat Aceh Tengah untuk memaknai kemeriahan lomba yang diadakan Remaja Masjid Qawi sebagai ajang mencari bakat serta menggali potensi anak-anak. “Mari kita apresiasi dan terus kita pantau bersama perkembangannya,” pesan Zulkarnain.

IAIN Takengon, lanjut Rektor, siap membantu anak-anak Aceh Tengah untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dan memberikan pelatihan tambahan melalui sanggar belajar yang dibentuk oleh masyakat kampung. “Silakan Reje Kampung (kepala Desa) berkirim surat saja ke kami, kami akan kirim tenaga pengajar Bahasa Arab atau Bahasa Inggris serta literasi etika penggunakan media digital,” sebut Zulkarnain.

“Tenaga pengajarnya paling tidak dari mahasiswa semester tinggi yang telah memenuhi standar kompetensi keilmuan dibidangnya,” sambungnya.

Bersama remaja masjid Qawi, Zulkarnain berkomitmen untuk membangun akhlakul karimah para generasi muda Aceh Tengah. Menurutnya, mereka harus diberi bekal cukup karena tantangan sosial dan keberagamaan di masa depan lebih berat.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Daerah Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua