Hikmah

Kisah Petani dan Anjing Tetangga

Ilustrasi

Ilustrasi

Di sebuah desa yang tenang, tinggal seorang petani yang memiliki beberapa ekor kambing. Suasana damai dan tenang mulai terusik saat ia memiliki tetangga baru yang memiliki hewan peliharaan anjing. Anjing yang galak tersebut dibiarkan berkeliaran dan sering menggigit kambing-kambing miliknya, bahkan ada yang sampai mati. Petani itu merasa sedih dan marah, tetapi ia takut untuk menghadapi tetangganya yang sombong dan galak.

Setiap kali anjing tetangganya keluar dan mendekati kandang kambingnya, petani itu merasa sangat khawatir. Dia tidak tahu bagaimana cara menghentikan anjing itu, karena setiap kali dia mencoba untuk memperingatkan tetangganya, dia hanya ditolak dan tidak dihiraukan. Tetangganya sangat angkuh dan egois karena menilai hal tersebut sebagai sebuah kewajaran.

Akhirnya, petani itu memutuskan untuk mengadu ke seorang Qadi yang terkenal di daerah itu. Dia menceritakan masalahnya dan meminta saran dari sang Qadi yang terkenal bijak dan mampu memberi solusi dari semua permasalahan yang diadukan kepadanya. Namun, petani itu sangat terkejut dengan saran sang Qadi. Sang Qadi menyarankan agar dia tidak menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini.

"Seandainya kamu menempuh jalur hukum, sudah saya pastikan kamu akan menang," kata sang Qadi. "Tapi walau menang, keharmonisan dengan tetanggamu menjadi taruhannya. Saya ingin kamu tetap menjaga hubungan baik dengan tetanggamu. Oleh karena itu, saya akan memberimu saran yang akan membantu menyelesaikan masalahmu," ungkapnya.

Sang Qadi kemudian memberikan saran kepada petani tersebut agar memberikan anak kambingnya yang paling bagus kepada anak tetangganya. Ia pun sangat kaget dan sempat protes kepada sang Qadi mengapa malah saran seperti itu yang diberikan. Namun sang Qadi hanya tersenyum dan meminta petani itu segera melakukan apa yang disarankannya.

Meskipun petani itu merasa tidak setuju dan berat hati untuk melakukannya, namun akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti saran sang Qadi. Terlebih istrinya di rumah setuju jika suaminya melakukan saran sang Qadi.

Saat ke kandang untuk memilih anak kambing, petani itu merasa sedih dan merasa kehilangan anak kambing yang sangat bagus. Namun untuk melupakan kesedihannya, ia segera menghantarkan anak kambing tersebut ke tempat tetangganya.

Setelah kambing itu diberikan kepada anak tetangganya, dia melihat betapa senangnya anak itu saat menerima kambing itu. Anak tetangganya sangat menyukai kambing itu dan merawatnya dengan baik. Anak tetangganya bahkan menjaga kambing itu dari anjingnya sendiri.

Ketika tetangganya melihat betapa sayangnya anaknya dengan kambing itu, dia akhirnya menyadari kesalahannya dan mengurung anjingnya agar tidak mengganggu kambing-kambing milik petani itu. Kini, petani dan tetangganya dapat hidup berdampingan dengan damai dan harmonis.

Dari kisah ini, kita bisa mengambil beberapa hikmah yang dapat dijadikan pedoman dalam berinteraksi dengan orang lain di antaranya pertama adalah menghargai hubungan dengan tetangga. Meskipun terdapat perbedaan pendapat atau konflik, hubungan baik dengan tetangga harus dijaga. Hal ini sangat penting untuk menciptakan suasana yang harmonis dan damai di sekitar kita.

Kedua, menyelesaikan konflik dengan bijak. Meskipun terdapat perbedaan pendapat atau konflik dengan orang lain, menyelesaikan masalah dengan cara yang bijak dan adil akan memberikan solusi terbaik bagi semua pihak.

Ketiga, memberikan pengorbanan dalam menciptakan kedamaian. Kadang-kadang, untuk menciptakan kedamaian, kita harus bersedia memberikan pengorbanan dan mengalah dalam situasi yang sulit. Hal ini dapat menghindarkan situasi yang lebih buruk dan membantu kita mempertahankan hubungan yang baik dengan orang lain.

Keempat, mencari bantuan dari orang yang bijak. Dalam mengatasi masalah yang sulit, kita sebaiknya mencari bantuan dari orang yang bijak dan memiliki pengalaman yang cukup. Mereka bisa memberikan saran dan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. (Muhammad Faizin)

Hikmah Lainnya Lihat Semua

Hamdan Juhannis (Rektor UIN Alauddin)
Titik Koordinat
Hamdan Juhannis (Rektor UIN Alauddin)
Titik Nol
Hamdan Juhannis (Rektor UIN Alauddin)
Titik Kumpul
Hamdan Juhannis (Rektor UIN Alauddin)
Titik Temu
Hamdan Juhannis (Rektor UIN Alauddin)
Titik Jenuh

Artikel Lainnya Lihat Semua