Katolik

Kemurahan Hati Allah yang Tanpa Batas

Ilustrasi

Ilustrasi

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Pengangguran menjadi salah satu pergumulan manusia. Walaupun demikian, pengangguran tetap menjadi bagian dari kehidupan kita di tengah masyarakat dan Gereja.

Siapakah yang bisa memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk mendapatkan pekerjaan? Siapakah yang memiliki hati yang tulus untuk membuka lapangan pekerjaan?

Dalam bacaan Injil hari ini yakni Matius 20:1-16a, ada beberapa aspek rohani yang bisa kita temukan untuk menjadi permenungan kita bersama.

Pertama, mensyukuri kesempatan dan peluang yang ada untuk kita. Kita mendapatkan kesempatan untuk bekerja dan melayani. Hal ini pantas kita syukuri. Kita percaya bahwa kesempatan bekerja berasal dari Tuhan. Dia yang memanggil kita dan mengundang kita untuk bekerja di kebun anggurnya.

Kata-kata sang pemilik kebun anggur itu sungguh luar biasa: “Pergilah juga kamu ke kebun anggurku, dan upah yang adil akan Kuberikan kepadamu”. Kata-kata ini penuh kuasa dan wibawa, sehingga memikat setiap orang yang mendengarnya, apalagi yang tidak ada pekerjaan untuk serentak mengambil keputusan dan bertindak.

Sesungguhnya kata-kata sang pemilik kebun anggur sangat menarik orang-orang untuk bergerak dan meninggalkan segala kenyamanan mereka demi sesuatu yang berharga. Kita percaya bahwa kita mendapatkan kesempatan dari Tuhan. Kita tetap teguh pada keyakinan bahwa Tuhan yang memanggil kita. Tuhanlah yang memberikan kesempatan kepada kita untuk berkarya dalam kerajaan-Nya.

Kedua, Allah akan menyertai dan memberikan berkat untuk kita. Kepercayaan kepada Tuhan yang memanggil adalah kekuatan setiap murid Yesus. Kepercayaan ini mengantar setiap murid Yesus untuk membuka hatinya pada penyertaan dan berkat dari Tuhan.

Kesetiaan kita untuk melakukan pekerjaan baik yang diberikan oleh Tuhan, akan mendatangkan berkat yang berlimpah dalam hidup dan karya kita. Injil hari ini mau menunjuk dengan jelas perintah sang pemilik kebun anggur: “Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk pertama”.

Ketiga, Allah memberikan berkat tidak mengenal batas. Injil hari ini, mengantar kita pada kesadaran bahwa Allah sungguh murah hati. Ia tidak membeda-bedakan orang dari latar belakang manapun juga. Setiap orang mendapatkan kesempatan dan berkat dari-Nya. Yang masuk bekerja duluan dan yang masuk bekerja kemudian, semuanya mendapatkan berkat dari Allah.

Kita percaya bahwa Allah sungguh Mahamurah dan Mahaadil. Allah sungguh murah hati karena Dia tidak hanya melengkapi kebutuhan kita tetapi membuka peluang agar kita berkembang dan berkarya. Sebagai manusia kita pantas membuka hati dan merasakan kemurahan hati Allah sebagai ruang cinta yang besar untuk tumbuh dalam iman sebagai putra-putri Allah yang baik.

Keempat, teruslah berbuat baik, dan jangan merasa diri kitalah yang paling berjasa. Allah mengasihi kita dan membuka hatinya bagi setiap orang. Allah tergerak hati-Nya kepada setiap orang yang membutuhkan. Kita belajar dari ketergerakkan hati Yesus. Yesus mengajarkan kepada kita untuk terus melakukan kebaikan, di mana pun kita berada. Akan tetapi, satu hal yang perlu kita pegang adalah jangan merasa diri paling berjasa.

Kita melakukan semua kebaikan karena kita percaya bahwa Tuhanlah yang memanggil kita untuk berkorban. Karena itu, kita diundang untuk keluar dari kecenderungan untuk merasa diri paling berjasa dan mendapatkan sesuatu yang “harus lebih”.

Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita pada sikap orang yang masuk lebih dahulu, dan mereka menginginkan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih. Mereka menganggap dirinya paling berjasa. Sikap kesombongan dan iri hati akan mengantar seorang murid Yesus jauh dari berkat Tuhan. Oleh sebab itu, mari kita tanggalkan kesombongan dan iri hati kita.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Semoga kita semakin dekat dan menyatukan diri dengan Allah dan percaya bahwa Allah sungguh Mahamurah bagi setiap orang. Amin.

Joula P. Makarawung (Pembimbing Masyarakat Katolik Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Utara)


Fotografer: Istimewa

Katolik Lainnya Lihat Semua

Mimbar Agama Lainnya Lihat Semua