Kolom

Glokalisasi dalam Konteks Pengendalian Mutu Perguruan Tinggi

Dr. Muhammad Nanang Qosim, M.Pd.I (Kapus Audit dan Pengendalian Mutu UIN Raden Mas Said Surakarta)

Dr. Muhammad Nanang Qosim, M.Pd.I (Kapus Audit dan Pengendalian Mutu UIN Raden Mas Said Surakarta)

Dalam era globalisasi yang semakin mempersatukan dunia pendidikan tinggi, penting bagi kampus untuk menjawab tantangan mutu dengan pendekatan yang bersifat lokal, namun tetap relevan secara global. Salah satu pendekatan yang muncul sebagai solusi potensial adalah konsep "glokalisasi" dalam konteks pengendalian mutu perguruan tinggi.

Glokalisasi menggabungkan elemen lokal dan global, memungkinkan perguruan tinggi untuk mempertahankan identitas dan keberlanjutan lokal sambil tetap memenuhi standar mutu internasional. Hal ini diwujudkan melalui penyesuaian strategis terhadap kebijakan dan praktik mutu untuk mencerminkan kebutuhan dan konteks unik setiap institusi.

Salah satu keuntungan utama glokalisasi adalah kemampuannya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang responsif terhadap kebutuhan lokal, budaya, dan ekonomi. Dengan mengakui dan memahami keunikan setiap komunitas pendidikan, institusi dapat mengembangkan strategi mutu yang lebih terkait dengan tujuan pembangunan lokal.

Meskipun demikian, glokalisasi bukanlah upaya untuk membatasi diri dalam suatu konteks tertentu. Sebaliknya, ini merupakan langkah strategis untuk memahami dan mengatasi tantangan global dengan akar lokal. Perguruan tinggi yang menerapkan glokalisasi dalam pengendalian mutu dapat mengintegrasikan perspektif global ke dalam kurikulum dan praktik pengajaran mereka, mempersiapkan mahasiswa untuk sukses dalam skenario internasional yang semakin kompleks.

Glokalisasi juga dapat memperkuat konsep keberlanjutan, di mana institusi memainkan peran integral dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. Dengan fokus pada pembangunan komunitas lokal, perguruan tinggi dapat berperan sebagai agen perubahan positif yang tidak hanya melibatkan mahasiswa dalam pembelajaran akademis tetapi juga mendukung pembangunan sosial dan ekonomi lokal.

Seiring perkembangan teknologi dan komunikasi, glokalisasi bukanlah isolasi, tetapi integrasi bijaksana dari nilai-nilai lokal dengan perspektif global. Dengan menyatukan kearifan lokal dan standar mutu internasional, perguruan tinggi dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang holistik dan relevan untuk mahasiswa serta memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat global secara keseluruhan.

Dalam menghadapi kompleksitas dan dinamika dalam dunia pendidikan tinggi, glokalisasi dapat menjadi kunci untuk mencapai keseimbangan yang optimal antara standar mutu global dan realitas lokal, memberikan dampak positif yang signifikan pada pengembangan dan peningkatan mutu perguruan tinggi.

Dalam konteks pengendalian mutu perguruan tinggi keagamaan, konsep glokalisasi menawarkan pendekatan yang unik dan relevan. Perguruan tinggi dengan latar belakang keagamaan seringkali dihadapkan pada tugas memadukan nilai-nilai keagamaan dengan standar mutu global. Glokalisasi menjadi solusi yang menarik, memungkinkan perguruan tinggi keagamaan untuk tetap setia pada prinsip-prinsip keagamaan sambil memenuhi standar mutu pendidikan tinggi yang diakui secara internasional.

Salah satu keunggulan glokalisasi dalam konteks ini adalah kemampuannya untuk mengintegrasikan ajaran keagamaan ke dalam kurikulum dan praktik pengajaran. Hal ini memungkinkan mahasiswa mendapatkan pengetahuan tidak hanya dari perspektif akademis tetapi juga dari dimensi spiritual yang khas dari latar belakang keagamaan mereka. Glokalisasi memungkinkan perguruan tinggi keagamaan untuk menggabungkan ajaran agama dengan keterampilan akademis dan keahlian yang diakui secara global.

Lebih dari itu, glokalisasi juga memberikan ruang bagi perguruan tinggi keagamaan untuk memberikan kontribusi yang signifikan pada pengembangan masyarakat lokal mereka. Dengan menekankan nilai-nilai keagamaan dalam pendidikan, perguruan tinggi dapat berperan sebagai pusat pembentukan karakter yang memperkaya komunitas lokal dengan etika dan moral keagamaan.

Namun, tantangan dalam mengimplementasikan glokalisasi dalam perguruan tinggi keagamaan adalah menjaga keseimbangan antara nilai-nilai keagamaan dan standar mutu global. Perguruan tinggi harus memastikan bahwa penekanan pada nilai-nilai keagamaan tidak mengorbankan kualitas akademis. Oleh karena itu, integrasi bijaksana dari aspek-aspek keagamaan dan akademis menjadi kunci keberhasilan glokalisasi.

Dalam era globalisasi, perguruan tinggi keagamaan juga dapat menggunakan glokalisasi sebagai cara untuk merespons tantangan dan peluang global dengan perspektif keagamaan yang kuat. Hal ini dapat menciptakan lulusan yang tidak hanya berpengetahuan luas dalam disiplin akademis mereka tetapi juga memahami dan menghargai keragaman budaya dan keagamaan.

Glokalisasi dalam pengendalian mutu perguruan tinggi keagamaan bukan sekadar menjaga identitas keagamaan, tetapi juga menghadirkan kesempatan untuk memberdayakan mahasiswa dan memperkaya masyarakat lokal melalui pendidikan yang berpusat pada nilai-nilai keagamaan yang mendalam dan standar mutu global.

Hal tersebut sejalan dengan sambutan menteri Agama Republik Indonesia pada Upacara Peringatan Hari Guru Nasional “Guru Pembelajar, Bahagia Mengajar” Sabtu, 25 November 2023, yaitu tentang peningkatan kualitas pembelajaran, asesmen komprehensif, penjaminan mutu, dan tata kelola pendidikan. UIN Raden Mas Said Surakarta sebagai lembaga perguruan tinggi yang mengelola pendidikan untuk mewujudkan ketercapaian atau pelampauan standar pendidikan, standar penelitian dan standar pengabdian yang dituangkan melalui visi misi Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta sebagai Universitas Islam Moderat Berbasis Local yang diterjemahkan dengan agenda Akreditasi Internasional untuk menjawab tantang Global. Akreditasi internasional program studi menjadi salah satu sarana strategis karena berkaitan erat dengan mutu hasil pendidikan yang telah dijalankan. Pengakuan internasional terhadap sebuah universitas diberikan oleh lembaga yang berwenang sebagai hasil penilaian bahwa institusi telah memenuhi syarat/kriteria mutu yang ditetapkan lembaga Akreditasi Internasional.

Dr. Muhammad Nanang Qosim, M.Pd.I (Kapus Audit dan Pengendalian Mutu UIN Raden Mas Said Surakarta)


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Kolom Lainnya Lihat Semua

Lainnya Lihat Semua