Kolom

Kembalinya Jemaah Haji & Harapan Hadirnya Pendidik dan Teladan Spiritual

Dr Zulkarnain (Rektor IAIN Takengon)

Dr Zulkarnain (Rektor IAIN Takengon)

Pemberangkatan jemaah haji 1444 H/2023 M ke Arab Saudi telah berjalan dengan lancar. Total ada 209.782 jemaah haji reguler asal Indonesia yang tiba di Arab Saudi.

Setelah menjalani puncak haji 8 – 13 Zulhijah 1444 H, sejak 4 Juli 2023, jemaah haji Indonesia secara bertahap mulai diterbangkan kembali ke Tanah Air. Tiba di daerah masing-masing, mereka disambut oleh keluarga, saudara dan para sahabat dengan penuh suka cita, bahagia, serta bersyukur. Jemaah haji telah merasakan kenikmatan sebagai tamu Allah (dhuyufu ar-Rahman) terlebih ketika dalam suasana puncak ibadah haji di 'arafah serta giat ritual lainya.

Kementerian Agama mengusung tagline ‘Haji Ramah Lansia’ pada operasional tahun ini. Semangat ini patut diapresiasi, sebab memberikan porsi perhatian lebih kepada jemaah lanjut usia yang jumlahnya memang tidak sedikit. Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag, mencatat ada 61.536 jemaah haji tahun ini yang masuk kategori lansia, usia 65 tahun ke atas.

Ini tentu bukan jumlah yang sedikit. Bahkan, ini adalah jumlah jemaah lansia terbanyak dalam satu musim haji sejak 2014. Dalam enam tahun penyelenggaraan haji terakhir, tercatat jumlah jemaah lansia pada angka 22.022 (2014), 23.928 (2015), 25.471 (2016), 33.732 (2017), 32.499 (2018), dan 39.659 (2019). Tahun 2022, ada pembatasan usia di bawah 65 tahun bagi jemaah haji yang akan berangkat ke Arab Saudi.

Data ini menunjukkan bahwa peningkatan jumlah jemaah lansia tahun ini hampir dua kali lipat. Ini tentu bukan tugas yang mudah bagi Kementerian Agama. Karenanya, wajar jika ada porsi layanan khusus bagi lansia, meski tidak mengabaikan layanan kepada jemaah haji lainnya.

Menteri Agama Yaqut Chalil Qoumas sepertinya memahami betul tantangan ini. Karenanya, dia memberi penekanan tegas kepada para petugas haji untuk memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji, terutama jemaah lansia. Pembentukan bidang khusus yang melayani lansia adalah terobosan progresif. Faktanya, bidang ini mampu melakukan proses mitigasi dengan menerapkan safari wukuf jemaah lansia, sesuatu yang baru ada pada tahun ini.

Kembalinya jemaah haji Indonesia ke tanah air patut disyukuri. Sebab, hal itu menjadi penanda bertambahnya kalangan pendidik dan teladan spiritual di tengah masyarakat. Kehadiran jemaah haji diharapkan bisa memberi warna kehidupan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Dengan gelar haji dan hajjah, mereka dalah sosok panutan. Masyakarat di kampung akan dengan mudah mengenalinya, tidak hanya karena penampilannya yang berbeda (biasanya yang telah kembali dari tanah suci selalu menggunakan lobe atau kopiah putih, sorban selalu melingkar-melekat di bahunya), tapi juga karena keaktifannya memakmurkan masjid. Semua itu memberi kesan akan peningkatan kualitas spiritual sepulang beribadah haji.

Tentu menjadi harapan bersama, para jemaah haji yang kembali ke Tanah Air bisa menjadi sosok pendidik dan teladan di tengah masyarakat. Semoga kekuatan hablum minallah dan hablum minan-nas para jemaah haji yang telah kembali ke tanah air menjadi perekat kuat kedamaian hidup masyarakat bangsa tercinta di Indonesia.

Dr Zulkarnain (Rektor IAIN Takengon)


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Opini Lainnya Lihat Semua

Lainnya Lihat Semua