Kolom

Metode Baca Al-Qur’an Kibar

Mahrus eL-Mawa

Mahrus eL-Mawa

Kreasi terhadap model atau cara pembelajaran baca Al-Qur’an, selalu diawali dari inquiry baik penemu atau orang di sekitarnya. Metode Baca Al-Qur’an ‘Kibar’ ini salah satu dari hasil inquiry tersebut.

Kibar ini singkatan, kepanjangan dari kreatif, inovatif, brilian, aktif, dan religius. Kibar disusun sebagai respon atas permasalahan dalam metode Iqro’. Awalnya, berangkat dari pengalaman penyusun saat mengajar anak-anak dalam membaca Al-Qur’an selama belasan tahun di Mushollah Baiturrahman, Kotagede Yogyakarta. Penyusun Kibar juga ikut serta membantu dalam penulisan buku Iqro’. Penyusun Kibar bernama Hj. Erweesbe Maimanati, SH., anak ke-3 dari penggagas metode Iqro’, yaitu KH. As’ad Humam.

Berdasar tulisan Mamluatun Nafisah pada Ensiklopedi Baca Al-Qur’n di Indonesia (2022: 127-129), ciri khas dari Kibar terletak pada sistem pembelajarannya, yakni dengan penerapan enjoyfull learning dan dikemas dengan Tetapi, untuk orang dewasa, buku Kibar berukuran lebih kecil dan tidak berwarna. Dalam mengawali pelajaran, metode Kibar mengenalkan huruf-huruf yang hampir sama bunyi atau bentuknya. Huruf-huruf tersebut agar anak lebih peka membedakan keduanya dan lebih tepat dalam melafalkan makharijul hurufnya.

Buku Kibar ini terdiri dari 4 jilid, yaitu: Kibar Pra, Kibar A, Kibar B, dan Kibar C. Dari setiap buku tersebut, terdapat standar kompetensinya masing-masing. Metode ini pertama kali dikembangkan pada tahun 2000 dan dicetak pada tahun 2003 oleh Kibar Jogja dengan judul “Kibar: Cara Cepat dan Fasih Belajar Membaca Al-Qur’an”.

Mamluatun menjelaskan bahwa sistem pembelajaran yang diterapkan dalam metode Kibar adalah talaffuzhi, yakni santri memulai pembelajarannya dengan langsung membaca tanpa didahului dengan mengeja. Sementara talaffuzhi yang dipakai dalam metode Kibar menggunakan pendekatan suku kata.

Adapun sebaran Kibar pada awalnya hanya digunakan di Yogyakarta. Lambat laun, sesuai mekanisme pasar, buku ini digunakan di beberapa tempat dan dipelajari oleh banyak kalangan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Sayangnya belum ada catatan khusus terkait dari wilayah-wilayah tersebut. Hanya saja, penulis pernah menjumpai buku Kibar ini juga disampaikan kepada anak-anak Madrasah Ibtidaiyah di Ciputat Tangerang Selatan Banten. []

Mahrus eL-Mawa (alumni jurusan Tafsir Hadits IAIN Sunan Kalijaga, nyantri di pesantren Al-Munawir Krapyak dan Salafiyah Pemalang, Kasubdit Pendidikan Al-Qur’an)


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Kolom Lainnya Lihat Semua

Lainnya Lihat Semua