Kolom

Peta Jalan LPTQ 2024 - 2029 Menuju Indonesia Emas 2045

Kamaruddin Amin (Direktur Jenderal Bimas Islam, Ketua Umum LPTQ Nasional)

Kamaruddin Amin (Direktur Jenderal Bimas Islam, Ketua Umum LPTQ Nasional)

Lembaga Pengembangan Tilawah Al-Qur’an (LPTQ) sejak berdiri tahun 1977 telah berkontribusi sangat besar dalam meningkatkan literasi keagamaan dan literasi Al-Qur’an. LPTQ juga memiliki andil besar dalam meningkatkan pemahaman dan kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur’an.

Untuk meningkatkan peran-peran tersebut, LPTQ telah menetapkan Peta Jalan (Roadmap) yang komprehensif untuk kurun waktu tahun 2024-2029. Penetapan Peta Jalan ini juga bertujuan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Fokus utamanya adalah pengembangan sumber daya manusia, teknologi informasi, kolaborasi lintas sektoral, dan keberlanjutan program-program literasi Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Pemantapan Struktur dan Program Dasar (2024-2026)

Pada 2024, LPTQ akan memulai langkah pertama dengan membentuk fondasi kokoh. Infrastruktur dasar, seperti website interaktif LPTQ, studio rekaman berkualitas, perpustakaan digital, dan pusat riset dan studi Qur’ani, membentuk landasan yang krusial. Keberadaan teknologi informasi dan komunikasi yang canggih, serta sistem database SDM LPTQ yang terintegrasi, mengukuhkan kesiapannya menghadapi tantangan masa depan.

Selain teknologi, pemenuhan kebutuhan regulasi seperti standarisasi kemitraan dan kelembagaan LPTQ juga turut diberi perhatian serius. Standar kelembagaan LPTQ yang efektif, efisien, dan profesional menjadi prinsip yang dipegang teguh.

Upaya menggali dan mengembangkan potensi LPTQ akan dilanjutkan pada 2025. Kurikulum dan modul pengembangan untuk empat bidang tugas dan fungsi LPTQ ditingkatkan dan disesuaikan dengan kebutuhan. Proses bisnis dalam event Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) / Seleksi Tilawatil Qur’an dan Musabaqah Hadits (STQH), dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, hingga Nasional, akan bertransformasi melalui digitalisasi dan integrasi secara menyeluruh.

Dengan itu, LPTQ diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugasnya, serta memastikan bahwa setiap anggota masyarakat dapat mengakses sumber daya keagamaan dengan lebih mudah. Periode ini akan ditutup dengan kesinambungan digitalisasi database para qari/qariah, hafidz/hafidzah, kaligrafer, mufasir/mufassirah, dan para pahlawan Al-Qur’an lainnya secara Nasional. Memasuki 2026, LPTQ akan memberikan layanan yang lebih personal dan terarah kepada para pegiat literasi Al-Qur’an.

Pertumbuhan dan Pengembangan Nasional (2027-2028)

Periode kedua dimulai pada 2027. LPTQ akan membawa perannya lebih jauh lagi. Menjadi mitra strategis Pemerintah Daerah dalam pembangunan bidang literasi Al-Qur’an dan Al-Hadits menjadi visi yang diemban. Kolaborasi erat dengan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) untuk kajian dan literasi Al-Qur’an menjadi prioritas utama. LPTQ juga akan diarahkan untuk menjadi pionir dalam mengintegrasikan aspek agama ke dalam kehidupan masyarakat setempat, menciptakan masyarakat yang lebih tercerahkan dan berpegang teguh pada nilai-nilai Al-Qur’an.

Langkah besar akan diambil pada 2028 dengan meningkatkan kerjasama bersama Pemerintah Daerah dan PTKI dalam pengembangan program literasi Al-Qur’an yang terpadu. LPTQ akan melebarkan sayapnya di kancah internasional dengan menjadi pusat literasi Al-Qur’an dan Al-Hadits di tingkat Regional ASEAN. Acara-acara internasional menjadi wadah bagi LPTQ untuk menjalin kerja sama dengan lembaga sejenis di negara-negara ASEAN.

Kolaborasi Internasional (2029)

LPTQ ditargetkan menemukan tempatnya di panggung internasional pada 2029 (periode III). Menjadi mitra strategis lembaga Internasional dalam program tilawatil qur’an akan menjadi target pencapaian gemilang. LPTQ akan menjadi pusat pengiriman tenaga qari/hafidz/kaligrafer, dll, ke negara-negara minoritas muslim di Amerika Latin dan negara-negara lainnya, mengukuhkan peranannya dalam menyebarkan kebaikan Islam.

Lebih dari itu, LPTQ juga akan menjadi pusat kajian Al-Qur’an dunia dengan nilai-nilai kenusantaraan yang mencerminkan pluralitas budaya dan kearifan lokal. Pada titik tersebut, LPTQ diharapkan menjadi role model bagi pusat pengembangan moderasi beragama di dunia Internasional, menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan toleransi di seluruh penjuru bumi.

LPTQ Menuju Indonesia Emas 2045

Indonesia Emas 2045 merupakan sebuah visi besar yang menggambarkan cita-cita Indonesia sebagai Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan. Untuk mewujudkan visi ini, langkah konkret diperlukan, dan salah satu elemen kunci dalam perjalanan ini adalah Peta Jalan LPTQ 2024-2029.

Peta jalan LPTQ tersebut secara detail menetapkan periode-periode kritis yang mencakup pembangunan struktur dan program dasar, pertumbuhan di tingkat nasional, serta kolaborasi dan literasi Al-Qur’an di dunia internasional.

Tahap pertama dari peta jalan LPTQ sejalan dengan upaya memantapkan fondasi transformasi dalam persiapan menuju Indonesia Emas 2045. LPTQ yang memfokuskan pada pembangunan infrastruktur dasar di tahap ini sejalan dengan visi untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia, yang merupakan salah satu dari lima sasaran utama dari Visi Indonesia 2045.

LPTQ melanjutkan agenda transformasinya dengan memenuhi kebutuhan regulasi, standarisasi kemitraan, dan pengembangan sistem informasi yang mendukung. Sementara itu, pengembangan kurikulum dan modul untuk empat bidang tugas dan fungsi LPTQ mendukung misi pendidikan berkualitas yang merata sebagaimana diamanatkan dalam 17 arah pembangunan.

LPTQ juga memanfaatkan teknologi untuk mengintegrasikan seluruh proses bisnis dalam event MTQ/STQ dari tingkat Kabupaten/Kota hingga Nasional pada tahun 2025. Langkah ini sejalan dengan visi untuk memantapkan ketahanan sosial budaya dan ekologi, yang juga merupakan salah satu dari delapan agenda pembangunan 2025-2045.

Melalui periode-periode berikutnya, LPTQ terus memperkuat perannya, menjadi mitra strategis Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dalam pengembangan literasi Al-Qur’an. Hal ini membangun fondasi kuat untuk meningkatkan daya saing generasi yang berkualitas, berpengetahuan luas, berkarakter bagus, cerdas, terampil, dan memperluas pengaruh Indonesia di tingkat nasional dan internasional.

Dengan revitalisasi dan reposisi LPTQ dalam pembangunan nasional bidang agama tersebut, Peta Jalan LPTQ 2024-2029 secara konsisten menyongsong visi Indonesia Emas 2045. LPTQ tak lagi sebatas melaksanakan MTQ/STQ, namun menjadi lokomotif dalam penguatan literasi Al-Qur’an dan berbagai turunannya.

Secara kelembagaan, RPJPN 2025-2045 menuntut LPTQ lebih kuat dan fokus dalam pelaksanaan fungsinya. Di setiap langkah, LPTQ harus memancarkan semangat untuk memajukan literasi keagamaan, yang tidak hanya memperkaya intelektualitas dan spiritualitas masyarakat, tetapi juga membangun fondasi bagi generasi unggul Indonesia yang siap bersaing di tingkat global.

Kamaruddin Amin (Direktur Jenderal Bimas Islam, Ketua Umum LPTQ Nasional)


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Kolom Lainnya Lihat Semua

Lainnya Lihat Semua