Kolom

Petugas Haji dan Melek Digital

Kabah

Kabah

Pelaksanaan haji 1445 H/2024 M sudah di depan mata. Selain sudah dimulainya pengumuman jemaah masuk kuota, proses pemeriksaan kesehatan jemaah, dan cicilan pelunasan, proses rekrutmen petugas haji juga sudah dimulai. Pendaftaran petugas haji dibuka dari 7 - 17 Desember dengan seleksi berjenjang dari tahap kabupaten/kota sampai tingkat provinsi.

Petugas haji adalah salah satu elemen penting dalam suksesnya pelaksanaan ibadah haji. Tanpa adanya petugas haji mustahil rasanya pelaksanaan ibadah haji bisa berhasil dari tanah air ke tanah suci hingga kembali ke tanah air.

Sesuai dengan zamannya, salah satu aspek penting yang wajib dikuasai oleh petugas haji adalah melek digital. Hal ini ditegaskan oleh Dirjen PHU Hilman Latief Senin 4 Desember 2023. Menurutnya petugas haji harus melek digital karena pelayanan haji di Arab Saudi arahnya ke digital, akan merepotkan jika petugas haji tidak memiliki kecakapan di bidang ini.

Melek digital atau literasi digital menurut Western Sydney merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup, belajar, maupun beraktivitas dalam masyarakat seiring berkembangnya akses informasi dan komunikasi. Misalnya dengan adanya internet, media sosial hingga perangkat seluler. Mengapa petugas haji harus melek digital? Karena dari proses perekrutan petugas sampai tahapan bertugas di tanah suci, petugas akan selalu berinteraksi dengan teknologi informasi yang tentu saja membutuhkan kecepatan, kehati-hatian dan ketepatan dalam berkomunikasi.

Dari saat pendaftaran, calon petugas melakukan registrasi di website haji.kemenag.go.id. Pada tahapan ini sudah beberapa teman penulis menemui kendala. Ada yang karena tidak membaca petunjuk teknis kemudian salah upload surat rekomendasi atasan, salah klik lokasi sampai salah mengupload pas foto karena beda warna background. Setelah pendaftar dinyatakan lulus berkas administrasi maka calon petugas akan menghadapi ujian CAT. Apa itu CAT?

Computer Assisted Test adalah suatu metode seleksi dengan alat bantu komputer yang digunakan untuk mendapatkan standar minimal kompetensi untuk pelamar petugas haji. CAT dilaksanakan dengan memakai aplikasi yang harus didownload dan dioperasikan di telepon seluler. Jika nanti sudah penetapan kelulusan petugas haji maka petugas haji harus mandiri untuk mengisi visa bio. Aplikasi Visa Bio merupakan sebuah aplikasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dalam proses penerbitan visa bagi jamaah haji Indonesia melalui fitur biometrik wajah, sidik jari dan foto paspor.

Petugas haji juga pada saat bimbingan teknis akan melakukan absensi dengan scan barcode. Musim haji 1444 H/2023 M petugas haji melakukan pelaporan kinerja melalui aplikasi, bahkan jemaah haji pun bisa melaporkan permasalahan atau keluhan melalui http://bit.ly/jemaah-lapor-gusmen ini akan dimonitor langsung oleh Menteri Agama.

Jika melihat tahapan-tahapan yang akan dilalui petugas haji, maka setiap tahapan tidak akan terlepas dari penggunaan aplikasi teknologi informasi. Maka seorang petugas haji seyogyanya memperhatikan empat pilar literasi digital yaitu: digital skill adalah berhubungan dengan kemampuan personal memiliki pengetahuan, pemahaman dan penggunaan perangkat keras, perangkat lunak serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.

Petugas haji perlu diberi pemahaman tentang kecakapan digital apa yang harus dikuasai untuk menjawab tantangan musim haji 2024. Mengoperasikan aplikasi dari mulai pendaftaran petugas haji sampai bertugas di tanah suci. Petugas haji juga harus memiliki kecakapan untuk menjadi content creator sehingga bisa memberikan informasi yang jelas dan bermafaat untuk masyarakat ketika bertugas.

Digital culture adalah bentuk wahana kegiatan masyarakat di dunia maya dengan tetap memiliki wawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan. Selanjutnya adalah digital ethics yaitu kemampuan menyadari mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari. Terakhir adalah digital safety adalah kemampuan masyarakat untuk mengenali, menerapkan, meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital. Literasi digital merupakan aspek yang penting dimiliki petugas haji sehingga petugas haji tidak hanya cakap dalam mengoperasikan aplikasi tapi juga mampu mencari, menemukan, memilah serta memahami informasi yang benar dan tepat.

Naif Adnan (Penyuluh Agama Islam Fungsional Kua Pesanggrahan Kota Jakarta Selatan)


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Kolom Lainnya Lihat Semua

Lainnya Lihat Semua