Nasional

Balitbangdiklat Gelar Bedah Buku Otobiografi Intelektual Prof. Abdurrahman Masud, Ph. D

Foto: bella

Foto: bella

Jakarta (Kemenag) - Badan Litbang dan Diklat menggelar Bedah buku Mendakwahkan Smiling Islam, Dialog Kemanusiaan Islam dan Barat di Jakarta, Kamis (25/07).

Buku tersebut merupakan Buku Otobiografi Intelektual Prof. Abdurrahman Masud, Ph. D yang juga Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Bedah buku menghadirkan panelis di antaranya Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta Saiful Umam.

Saiful Umam mengatakan, lingkungan madrasah dan pesantren yang melatarbelakangi Prof. Abdurrahman Masud menjadi modal penting dalam kehidupan sosok guru besar yang akrab dipanggil Prof. Rahman.

"Madrasah dan pesantren memberikan landasar moral dan etik bagi para santrinya," ucap Saiful.

Menurutnya, buku ini merupakan salah satu Primary resources atau sumber utama tentang pandangan intelektual Prof. Abdurrahman Masud," ujarnya.

Buku yang menuliskan tentang tradisi dan Islam Ramah di bab pertamanya menjelaskan tentang kehidupan Abdurrahman Masud saat menimba ilmu di madrasah dan pesantren, hingga melanjutkan pendidikan tingginya di Amerika Serikat tepatnya di University of California Los Angeles (UCLA).

Buku ini, sebagaimana terungkap dalam pendahuluannya, menghadirkan dua sisi dalam perjalanan kehidupan Abdurrahman, yaitu sisi kehidupan sehari-hari sebagai proses manusiawi, dan sisi kognitif berupa kerja akademik dan penyebaran wacana Islam moderat di Amerika Serikat.

Sisi pertama disajikan secara deskriptif empatik, menggambarkan proses perjalanan akademik tetapi juga hal-hal ringan kehidupan sehari-hari keluarga selama di Amerika. Sisi kedua bersifat iilmiah, dengan menyajikan tiga macama jenis tulisan, yaitu makalah-makalah akademik ketika menempuh S2 dan S3. Kedua, tentang makalah, laporan dan teks khutbah di AS. Ketiga, tentang pemikiran Prof. Abdurrahman pasca kepulangan dari AS.

"Karena buku ini memuat juga sejumlah artikel yang ditulis bahasa Indonesia maupun Inggeris, menjadikan buku otobiografi ini menjadi lebih serius," ujar Saiful.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua