Nasional

Bertemu KUA dan Penyuluh Agama Teladan, Menag Sampaikan Paradigma Baru KUA

Menag Lukman Hakim Saifuddin sambutan pada acara Pembukaan Musabaqah Bahtsul Kutub di Jakarta (foto:F Kusuma)

Menag Lukman Hakim Saifuddin sambutan pada acara Pembukaan Musabaqah Bahtsul Kutub di Jakarta (foto:F Kusuma)

Jakarta (Kemenag) --- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi dan sekaligus menyambut baik terhadap inovasi-inovasi yang dilakukan Ditjen Bimas Islam terkait pembenahan perbaikan Kantor Urusan Agama (KUA).

“KUA saat ini telah berubah. Wajah yang dahulu kumuh, tidak tertib, malas, kini tampil dengan wajah yang bersih, profesional dan melayani,” kata Menag Lukman mengungkapkan apresiasinya saat sambutan dan sekaligus membuka acara Musabaqah Bahtsul Kutub, Lomba Karya Tulis Ilmiah, Penganugerahan KUA dan Penyuluh Teladan Tingkat Nasional Tahun 2018, di Jakarta, Kamis (09/08).

Dijelaskan Menag Lukman, dengan pelaksanaan tiga kegiatan secara bersamaan, ini menandakan dua hal. Pertama, terjalinnya sinergi antar unit yang akan menajamkan capaian Kementerian Agama. Kedua, sesungguhnya penganugerahan KUA Teladan, Pemilihan Penyuluh Teladan, Musabaqah Bahstul Kutub dan Karya Tulis Ilmiah bermuara pada penguatan Kantor Urusan Agama (KUA).

“Sinergi program dan penguatan KUA merupakan semangat baru untuk mempertegas eksistensi Kementerian Agama secara keseluruhan,” tandas Menag.

Kenang Menag, pada tahun 2016 Kementerian Agama telah menerbitkan PMA Nomor 34 tentang Struktur Organisasi KUA, di mana salah satu poin pentingnya adalah pemetaan tugas aparatur KUA dengan masuknya unsur Jabatan Fungsional Penyuluh Agama Islam. Unsur penyuluh yang kini berada di bawah struktur KUA merupakan strategi kita untuk memperkuat peran KUA yang lebih luas, yang bertugas tidak sebatas fungsi pencatatan pernikahan saja.

“Inilah paradigma baru KUA,” kata Menag.

Bagi Menag Lukman, paradigma baru KUA itu tergambar jelas dari tugas dan komposisi jabatan di dalamnya. Dua puluh tahun ke silam, misalnya, kata Menag, negara belum sepenuhnya hadir untuk KUA. Ia dibiarkan hidup alakadarnya, hidup dengan caranya sendiri-sendiri. Tugas yang begitu luas belum disertai dengan sarana dan ketersediaan anggaran yang memadai. Di sisi lain, manajemen KUA masih jauh dari image modern. Semuanya berjalan secara tradisional.

“KUA kini tampil dengan wajah yang bersih, profesional dan melayani. Indikator yang bisa kita ambil di antaranya kondisi gedung yang representatif, kesejahteraan penghulu meningkat, dan tentunya manajerial perkantoran yang modern,” kata Menag.

Diakui Menag, itu semua adalah capaian semua ASN Kementerian Agama baik pusat maupun daerah. “Semua hadir untuk KUA, semua ada untuk KUA,” tambah Menag.

Sebelumnya Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin menyampaikan laporannya bahwa acara yang mengusung tema “Meneguhkan Peran KUA Bersih dan Melayani” dihadiri oleh 234 orang secara keseluruhan. Tampak hadir pejabat Eselon I, II kemenag, Kakanwil Kemenag se Indonesia, Bupati Pasaman Barat Sumbar Yusuf Lubis.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua