Nasional

Buka Diklat, Dirjen:  Dharmaduta Harus Jadi Teladan Masyarakat

Dirjen Bimas Buddha Caliadi buka Diklat Dharmaduta Nasional. (foto: dbb)

Dirjen Bimas Buddha Caliadi buka Diklat Dharmaduta Nasional. (foto: dbb)

Surabaya (Kemenag) --- Dirjen Bimas Buddha Caliadi membuka Diklat Dharmaduta Nasional. Diklat yang diselenggarakan DPP Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia (MAPANBUMI) ini bertujuan mencetak para Pandita sebagai figur tauladan pembina umat Buddha dan penyelesai masalah.

Menurut Caliadi, Dharma adalah ajaran Buddha, sedangkan Duta adalah petugas. Jadi Dharmaduta adalah seseorang yang bertugas membabarkan ajaran Buddha. Dharmaduta harus bisa memproporsikan dirinya sebagai tokoh berkualitas dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun masyarakat sehingga bisa bisa menjadi teladan publik.

Untuk itu, Dharmaduta harus dibekali ilmu pengetahan agama dan umum yang berhubungan dengan masalah keagamaan. "Para Pandita juga harus tahu peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara sehingga dalam membina umat tidak mengalami banyak kendala," ujar Caliadi di Surabaya, Sabtu (14/10).

Sebagai ujung tombak kemajuan Buddha Dharma di Indonesia, Caliadi berpesan agar Dharmaduta berpegang teguh kepada Pancasila dan UUD'45 sebagai dasar negara dan ideologi bangsa. Menurutnya, ada empat prinsip yang harus diperhatikan Dharmaduta dalam menjalankan perannya, yaitu:

Pertama, menjadi dinamisator untuk mencari persamaan dan mampu hidup bersama dalam perbedaan. Kedua, tidak bersifat formalistis atau menunjukkan prilaku kaku. Ketiga, tidak bersifat eksklusif karena umat Buddha di Indonesia terdiri dari berbagai suku dan ras sehingga harus memiliki rasa persaudaraan dan menjaga kerukunan terhadap intern umat Buddha maupun agama lain.

“Dan keempat, seorang Dharmaduta harus bersifat konvergen dan bukan divergen,” tegasnya.

“Apabila terjadi permasalahan, haruslah segera dicari titik temunya untuk segera diselesaikan,” imbuhnya.

Panitia Diklat Susanto mengatakan, Diklat Dharmaduta diikuti 140 peserta dari perwakilan 21 Provinsi. “Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Dharmaduta dan sekaligus menumbuhkan kreativitas muda-mudi dengan menghasilkan SDM Dharmaduta yang handal dan potensial," jelasnya.

Turut hadir dalam acara pembukaan, Pembimas Buddha Jawa Timur Satimin, Ketua Umum LPTG Arief Harsono, dan para Mahapandita Maitreya dari berbagai Provinsi.

Menurut Arief Harsono, Diklat Dharmaduta sangat penting dalam membawa misi agar agama Buddha semakin maju dan berkembang. Diklat ini akan merekrut generasi muda menjadi para Dharmaduta yang handal dengan dilatih memberikan ceramah melalui berbagai metode yang dipadukan dengan seni dan budaya agar umat yang mendengarkan senang dan tidak bosan.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua