Nasional

Buka KTT Ulama,  Presiden: Indonesia Mampu Jaga Persaudaraan karena Miliki Pancasila

(foto: sandi)

(foto: sandi)

Bogor (Kemenag) --- Presiden Joko Widodo membuka Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia tentang Islam Wasatiyah. Pembukaan berlangsung di Istana Bogor, Selasa (01/05).

Mengawali sambutannya, Presiden menyapa Grand Syekh Al Azhar Ahmad bin Muhammad Al Thayyeb beserta tokoh Islam dunia dan ulama Indonesia yang hadir.

"Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia dengan sukacita dan penuh kebahagiaan saya menyambut gembira kehadiran Bapak Ibu semua," tutur Presiden.

Di hadapan peserta, Presiden memperkenalkan Indonesia sebagai negara demokrasi dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

"Warga negara kami yang beragama Islam sekitar 210 juta dari total penduduk 260 juta. Ada 714 etnis dan 1.100 lebih bahasa lokal. Mereka hidup tersebar di 17.000 pulau. Kami hidup dalam keberagaman agama, suku, dan budaya. Kami bersyukur dalam keberagaman tersebut," ujarnya.

"Indonesia mampu menjaga persaudaraan, toleransi, perdamaian dan menjaga persatuan Indonesia, karena memiliki dasar negara Pancasila dan semboyan negara Bhineka Tunggal Ika," sambungnya.

Menurut Presiden, keberagaman adalah anugerah Allah yang harus dijaga sebagai bentuk sumber kekuatan yang membuat bangsa semakin kuat. Untuk itu, Indonesia harus terus memupuk ajaran yang mengedepankan perdamaian dan persatuan yang mengutamakan musyawarah dengan penuh toleransi, serta kepercayaan yang membawa keadilan sosial dan perdamaian.

Presiden menyambut baik gelaran KTT sebagai ajang memperkokoh persaudaraan antar umat Islam dan persaudaraan antar bangsa. Presiden menegaskan bahwa Indonesia siap berbagi pengalaman dalam mengembangkan musyawarah dan toleransi dalam menyelesaikan masah serta membangun kemaslahatan umat manusia. (Murtiadi)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua