Nasional

Dengan 50 Jaringan Media Kampus, Menag Minta Arina.id Jadi Kontributor Moderasi Beragama

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Jakarta (Kemenag) --- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan selamat atas peresmian portal media keislaman Arina.id. "Selamat kepada Arina.id yang telah dilaunching secara resmi," ucapnya di Jakarta, Jumat (15/12/2023).

"Meski baru beberapa bulan lahir, yang luar biasa Arina.id ini sudah masuk dalam 20 besar media keislaman di Indonesia dalam waktu singkat. Dengan jejaring media kampus juga membantu Arina semakin dikenal dan menarik untuk para pembacanya," lanjut Menag.

"Saya minta Arina menjadi salah satu kontributor serta menjaga sifat-sifat baik bangsa ini. Kembangkan Arina.id ini sebagai bagian dari promosi dan kampanye kita terhadap moderasi beragama," pesan Menag.

Direktur Utama Arina.id Ishaq Zubaedi mengatakan bahwa Arina.id adalah portal keislaman masa kini yang mengambil jalan lebih progresif daripada portal-portal yang sudah ada sebelumnya.

"Arina menjadi perekat dari 50 jejaring media yang tumbuh subur di kampus-kampus Islam di Indonesia dan juga rumah-rumah moderasi," ujar Dirut.

"Terima kasih kepada Pak Menteri Agama Gus Yaqut dan jajarannya. Insya Allah kegiatan Arina ini akan berjalan paralel dengan sejumlah program di pemerintahan," ucap Dirut.

Hadir, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, jajaran Eselon 1 Kemenag, serta Stafsus, Staf Ahli dan Tenaga Ahli Menag.

Menkominfo Budi Arie Setiadi turut mengapresiasi lahirnya situs berita Arina.id. Sebagai kanal informasi khas keislaman dengan gaya populer yang mengutamakan substansi. Menkominfo berharap website Arina.id mampu menambah referensi informasi terpercaya bagi masyarakat yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, perdamaian, dan kasih sayang kepada seluruh umat.

"Saya juga mengapresiasi peran Arina.id yang menjembatani partisipasi masyarakat dalam memproduksi konten melalui user generate content yang tetap berpanduan kepada undang-undang dan kode etik jurnalisme yang berlaku," ujar Menkominfo.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Rikie Andriyawan

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua