Nasional

Di Balik Perjalanan Menuju Baitullah (15)

Mekkah (MCH) - Berhaji tanpa tawaf, hajinya tidak akan sah. Tawaf, mengelilingi Kakbah 7 kali, menjadi bagian rukun haji. Juga umrah. Selain untuk tawaf, Kakbah merupakan kiblatnya umat Islam sedunia. KAKBAH adalah sebuah bangunan mendekati bentuk kubus yang terletak di Masjidil Haram, Makkah. Bangunan ini adalah tempat suci. Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa Kakbah dibangun (direnovasi) setidaknya 12 kali sepanjang sejarah. Riwayat-riwayat tersebut ada yang bisa dipercaya, ada juga yang meragukan.

Di antara nama-nama yang patut dipercaya membangun dan merenovasi kembali Kakbah adalah para malaikat, Nabi Adam, Nabi Syits ibnu Adam, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Al `Amaliqah, Jurhum, Qushai ibnu Kilab, Quraisy, Abdullah ibnu Zubair (65 H), Hujaj ibnu Yusuf (74 H), Sultan Murad al Utsmani (1040 H), dan Raja Fahdi ibnu Abdul Aziz (1417). (Sejarah Mekah, hal: 51) Diriwayatkan oleh Abdullah ibnu Umar bahwa ketika menurunkan Nabi Adam dari surga, Allah berfirman," Sesungguhnya Aku meurunkannmu bersama dengan sebuah rumah atau tempat yang di sekelilingnya digunakan tawaf sebagaimana halnya `Arsy-Ku, di sekitarnya dijadikan tempat salat sebagaimaa juga halnya `Arsy-Ku.

" Ketika ada badai topan, maka ia diangkat. Para nabi mengerjakan haji, tetapi mereka tidak mengetahui tempatnya. Kemudian diberikan kepada Nabi Ibrahim dan dibangunnya di atas bumi dari 5 buah gunung. Yakni Hira`, Tsabir, Labanan, Thur, dan Khair. Pondasi Kakbah sangat kuat."Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar (pondasi) Rumah itu (Kakbah) beserta Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS: al Baqarah: 127). Di atas pondasi itulah Kakbah dibangun dan direnovasi berkali-kali hingga sekarang.

Ibnu Zubair membangunnya kembali di atas pondasi lama. Kemudian pada 1417 H, pondasi tersebut dibongkar kembali, dan ternyata ada pada kedalaman kiri-kira 1,40 m. Batu-batuan pondasi peninggalan Nabi Ibrahim tersebut sangat kuat dan melekat erat tanpa bahan perekat apapun dan bentuknya seperti punggung-pungung onta. Pondasi Kakbah telah berumur lebih dari 5 ribu tahun. Sepanjang waktu, ia tetap tahan walaupun diterpa cuaca dan banjir. Renovasi kaum Quraisy berhasil meninggikan pintu Kakbah, sekaligus menutup pintu belakang yang berhadap dengan pintu utama tersebut. Di samping itu juga meninggikan bangunan Kakbah menjadi 8,64 m dari tinggi sebelumya 4,32 m. Namun keistimewaan yang palig berharga dalam renovas ini adalah keikutsertaan Nabi Muhammad SAW, memindahkan Hajar Aswad dan meletakkan pada posisi semula.

Ada nama-nama lain Kakbah dalam Alquran di antaranya Al Bait, Baitullah, Al Bait al Haram, Al Bait al `Atiq, dan Qiblat. Sungguh luar biasa Kakbah, Rumah Allah. Jutaan orang berbondong-bondong datang untuk melaksanakan haji. Di Kakbah ini mereka melaksanakan tawaf. Di Kakbah juga terdapat Hajar Aswad dan Multazam. Multazam terletak antara Hajar Aswad dan pintu Kakbah. Multazam tempat dikabulkannya doa. Maka berdoalah di tempat ini. Jangan sia-siakan untuk tidak berdoa. Kakbah tak pernah sepi. Mereka bertawaf, salat, dan beribadah di sekitarnya. Sungguh luar biasa kuasa Allah. Mereka tak mengenal status sosial. Dari berbagai bangsa dan negara. Berpakaian serba putih. Tua-muda, laki-laki dan perempuan beribadah di situ.

Saat ini yang tawaf di Kakbah memang tidak semua memakai pakaian ihram, kecuali mereka yang melakukan umrah. Kalau pas haji nanti, tentunya semua yang berhaji saat tawaf akan memakai pakaian ihram. Sungguh beruntung dan harus bersyukur mereka yang dipanggil Allah bisa datang ke Baitullah. Banyak yang haru, bahkan tak jarang saya mendengar suara tangis dari para jamaah. Mereka bersimpuh, mengadu dan memohon kepada Allah. Dari pantauan MCH, sebagian jamaah menempel dinding Kakbah, sehingga tidak ada satu pun ruang di bagian bawah Kakbah yang kosong. Apalagi di titik Hajar Aswad dan Multazam.

Meski siang hari saat ini cuaca bisa sampai 40 derajat celcius, lantai di sekitar kakbah yang atasnya tidak beratap tidak terasa panas. Kaki yang berjalan di atasnya biasa saja.Datang ke Kakbah begitu sangat merindukan. Semoga tahun depan Allah memanggil lagi, bisa berziarah ke Baitullah lagi. Sungguh Nikmat. MasyaAllah. Tabarakallah. (m izzul mutho/bersambung)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua