Nasional

Dirjen Pendis: LPDP Alokasikan Anggaran untuk Pesantren

Dirjen Pendis Kamaruddin Amin, saat menutup Rakornas Pendisikan Islam tahun 2018. foto:humaspendis

Dirjen Pendis Kamaruddin Amin, saat menutup Rakornas Pendisikan Islam tahun 2018. foto:humaspendis

Jakarta (Kemenag) --- Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mulai tahun ini akan memberikan anggaran untuk pondok pesantren. Hal ini disampaikan Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin saat menutup Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) Pendidikan Islam tahun 2018 di Ancol, Jakarta.

"Ini salah satu perhatian Presiden Jokowi terhadap pondok pesantren," tutur Kamarudin Amin di Jakarta, Jumat (16/03).

Dikutip dari laman Kementerian Keuangan, LPDP merupakan sebuah lembaga non eselon yang langsung bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan. LPDP berfokus pada pengembangan kualitas sumber daya manusia di berbagai bidang yang menunjang percepatan pembangunan Indonesia dengan prioritas pada bidang teknik, sains, pertanian, hukum, ekonomi, keuangan, kedokteran, agama, serta sosial-budaya.

LPDP menyelenggarakan program beasiswa, pendanaan riset, pendanaan rehab fasilitas pendidikan. Mulai tahun ini, pondok pesantren akan menjadi salah satu objek penerima dana LPDP.

Hal senada disampaikan oleh Kantor Staf Presiden (KSP) melalui akun tweeter resminya yang diungguh siang tadi. Disebutkan bahwa Presiden Joko Widodo telah meminta agar kementerian yang mengurus pendidikan untuk bergerak bersama dalam peningkatan ualitas SDM di pondok pesantren.

“Untuk meningkatkan kualitas SDM ini, Presiden @jokowi berharap semua pihak dapat bergerak bersama. Mulai @kemristekdikti @Kemdikbud_RI dan juga @Kemenag_RI untuk pendidikan di pondok pesantren,” demikian penjelasan resmi KSP melalui @KSPgoid.

Di hadapan para Kepala Kemenag Kab/kota seluruh Indonesia, Kamarudin berpesan untuk mensinergikan program pendidikannya dengan Ditjen Pendidikan Islam. "Semoga dengan dengan berkumpulnya Kankemenag seluruh Indonesia, seluruh Informasi dan program-program Ditjen Pendis bisa terlaksana dan terintegrasi," ujarnya.

"Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, para direktur atas kinerjanya dalam menyukseskan rakornas Pendidikan Islam 2018. Ini menjadi awal baik untuk pelaksanaan program kerja yang akan datang," lanjutnya.

Sebelumnya, Sekretaris Ditjen Pendis Ishom Yusqi melaporkan bahwa Rakornas dihadiri 751 dari 761 peserta undangan, ditambah panitia dari pusat. Selama pelaksanaan, seluruh peserta menggunakan absensi dengan sistem barcode, sehingga tidak memakai absen manual.

"Rakornas Pendidikan Islam tahun 2018 merupakan kali pertama dilakukan, tahun depan Insya Allah akan diselenggarakan kembali," tegas Ishom.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua