Nasional

Gebyar PAI Taman Kanak-Kanak dan Ikhtiar Moderat Sejak Usia Dini

Penasihat DWP Kemenag Eny Retno Yaqut bersama para juara Gebyar PAI TK

Penasihat DWP Kemenag Eny Retno Yaqut bersama para juara Gebyar PAI TK

Tangsel (Kemenag) --- Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) baru saja menggelar Gebyar Pendidikan Agama Islam (PAI) Taman Kanak-Kanak (TK) Tingkat Nasional tahun 2023. Puncak acara ini berlangsung meriah di Indonesia Convention Exibition (ICE) BSD Tangerang Selatan, 4 - 6 Oktober 2023.

Rangkaian Gebyar PAI TK Tahun 2023 meliputi perlombaan, unjuk bakat siswa-siswi PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan TK, serta penganugerahan pemenang. Tema Gebyar tahun ini adalah “Moderat Sejak Usia Dini”.

Turut memeriahkan even ini, 450 siswa-siswi PAUD dan TK dari tiga provinsi, yakni: Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Mereka menunjukkan kreasi dan bakatnya dalam berbagai penampilan.

"Gebyar PAI TK ini sudah dilakukan melalui babak penyisihan, sejak dari tingkat kabupaten-kota, lalu tingkat provinsi hingga semifinal. Itu semua dilakukan secara daring. Tahun ini Alhamdulillah grand final untuk kali kedua dilakukan secara luring,” jelas Direktur Pendidikan Agama Islam, Amrullah, di Tangsel, Kamis (5/10/2023).

“Tentu dalam kegiatan ini banyak kekurangan dan hambatan, dan itu merupakan dinamika dalam sebuah kegiatan yang menjadi bagian dari pelajaran agar kedepannya bisa lebih maju," sambungnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdani, menjelaskan bahwa pada dasarnya pendidikan agama tidak hanya berfokus pada pengembangan nilai-nilai yang bernuansa ubudiyah antara makhluk dengan Sang Khalik. Lebih dari itu, pendidikan juga tentang bagaimana menata hubungan yang harmonis antaranak bangsa. Pada acara Gebyar PAI hari ini semua bisa merasakan insersi-insersi nilai yang dilakukan dengan banyak hal.

“Saya memberikan apresiasi kepada guru-guru TK, saya tidak tahu bagaimana menaklukkan orang-orang ini (siswa-siswi), tetapi mereka hadir menjadi sebuah inspirasi dan menjadi role model bagi anak-anak kita, dan saya kira itu adalah hal yang suka dilakukan oleh orang-orang yang menjiwai dirinya sebagai seorang pendidik," ujar Dirjen Pendis.

Ali Ramdani mengajak semua pihak untuk bersama membangun bingkai kebersamaan Indonesia menjadi lebih baik. Pria yang akrab disapa Kang Dhani ini lalu mendeskripsikan hakikat kebhinekaan.

"Kita sadar betul bahwa sebuah taman itu indah apabila banyak bunga, sebuah lukisan indah apabila banyak warna, dan sebuah makanan itu indah, apabila banyak rasa. Berbeda bukan pertanda harus pisah, tetapi berbeda adalah sebuah kekayaan yang menjadi modal kebersamaan untuk hidup lebih berwarna. Marilah kita mencintai Indonesia dengan riang gembira," ucap Kang Dhani.

Puncak Gebyar PAI PAUD/TK juga dihadiri Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Eny Retno Yaqut yang juga turut menyuntikkan semangat inspirasi. “Kita tahu bagaimana pentingnya moderat sejak dini dan moderasi beragama merupakan gambaran Kementerian Agama. Beberapa waktu yang lalu kami sudah dua kali mengkampanyekan moderasi beragama bersama Ibu Presiden, dan beliau sangat mengapresiasi (mengingatkan, red) kepada kita agar selalu konsisten,” jelas Eny Yaqut.

Di hadapan orang-orang yang memadati ICE BSD, Eny Yaqut memperlihatkan game board moderasi beragama yang diberi nama MB Junior. "Bapak Ibu, pastinya bagaimana kita bisa memfilter nilai-nilai moderasi beragama sejak dini kepada anak-anak. Lomba inovasi pembelajaran guru ini akan membawakan suatu hal yang luar biasa, bagaimana kita berinovasi meng-update dan meng-upgrade cara kita untuk berinteraksi dengan anak sembari bermain atau menanamkan nilai-nilai karakter,” sebutnya.

Eny Yaqut menilai, orang tua, baik sebagai biological parent, tenaga pendidik, maupun sebagai orang yang lebih tua, harus bisa mengarahkan yang terbaik untuk anak-anak. Eny juga mengingatkan agar guru mengajarkan nilai-nilai dan karakter-karakter yang baik.

“Saya ingat salah kutipan yang digunakan Fellexandro dari buku yang berjudul You Do You, dia bilang bahwa pada saat pembelajaran itu yang pertama adalah learn the knowledge, do the knowledge, and teach the knowledge,” lanjutnya.

Menurutnya, learn the knowledge itu artinya kalau guru mau mengajarkan sesuatu kepada anak, maka dia harus memahami konteks ilmu pengetahuan. Do the knowledge, guru harus bisa memberikan contoh nyata. Dan, teach the knowledge adalah mengajarkan nilai-nilai pengetahuan kepada anak.

“Dan saya sangat berterima kasih atas dilaksanakannya acara ini dan semoga ke depan ini semakin bagus lagi,” ujar Eny Yaqut diikuti tepuk-tangan hadirin.

Puncak Gebyar PAI ditutup dengan penganugerahan juara lomba tingkat nasional. Ada empat cabang lomba, yakni: da'i cilik dan hafalan surat pendek untuk siswa, serta lomba cipta lagu dan inovasi pembelajaran untuk guru PAI TK. Penampilan special guest dari Alula dan Aisy pun turut menyemarakkan suasana penutupan.

Melalui Gebyar PAI TK Tingkat Nasional tahun 2023, Kementerian Agama telah memberikan wadah bagi siswa-siswi PAUD dan TK untuk mengembangkan bakat mereka. Acara ini juga mempromosikan pendidikan agama yang harmonis dan moderasi beragama sebagai bagian penting dari perkembangan generasi muda Indonesia. (Ayatul Marifah)


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua