Nasional

Genjot Kinerja, Direktorat PTKI Adakan Capacity Building Pegawai

Sukabumi (Kemenag)--- Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) menggelar kegiatan Capacity Building Pegawai. Hampir seluruh pegawai Ditis ikut dalam kegiatan yang bertujuan menumbuhkan kekompakan dan kebersamaan ini.

Selaku narasumber, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam M. Ishom Yusqi mengingatkan para pejabat Diktis agar tidak bermental staf, namun percaya diri, professional, dan mempunyai kapasitas sesuai tusinya.

Disadari Ishom, tantangan Ditjen Pendididikan Islam ke depan sangat kompleks. Ini sejalan dengan besarnya anggaran yang dikelola, yaitu sekitar Rp47trilyun. Karenanya seluruh jajaran Diktis harus terus meningkatkan kualitas diri, semangat kerja, dedikasi, dan semangat perubahan.

“Tepat sekali jika hari ini jajaran Direktorat PTKI melakukan kegiatan capacity building pegawai agar kompak bekerja, saling bekerjasa sama, dan berpikir serius untuk kemajuan pendidikan tinggi Islam,” katanya.

Ishom mengajak jajaran Diktis untuk mempercepat serapan anggaran yang sampai saat ini baru mencapai 16,9% di tingkat pusat. Walaupun demikian saya memberikan apresiasi karena Diktis saat ini menempati serapan tertinggi di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam.

Kegiatan Capacity Building Pegawai yang mengambil tema “Grow up Togerther” ini diikuti oleh 105 ASN Diktis. Kegiatan ini diselenggarakan dari 3 - 5 Agustus 2017 di Sukabumi.

Nampak hadir, seluruh Kasubdit di Diktis, yaitu: Mamat Salamat Burganudin (Kasubdit Akademik), Agus Sholeh (Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama ), Syafii (Kasubdit Ketenagaan), Muhammad Zain (Kasubdit Penelitian), Kasubdit Pengabdian Masyarakat dan Publikasi Karya Ilmiyah (Syafriansyah), Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan, serta Aceng Abdul Aziz (Kabag Keuangan).

Kasubbag TU Diktis Abdullah Hanif megatakan kegiatan Capacity Building Pegawai bertujuan untuk membangun kerjasama tim yang kuat, saling bersinergi dan mempunyai komitmen. Selain itu agar seluruh warga Diktis mempunyai kesamaan paradigma pengembangan pendidikan tingggi Islam. (Ruchman Basori)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua