Nasional

Gereja KAJ Gelar Jalan Santai Kerukunan dan Kebhinnekaan Lintas Agama

Jakarta (Kemenag) --- Gereja Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) menggelar Jalan Santai Kerukunan dan Kebhinnekaan Lintas Agama di Jakarta, Sabtu (12/05). Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian peringatanulang tahun Gereja KAJ ke 211 pada 8 Mei 2018.

Kegiatan ini dikoordinir oleh Komisi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan (HAAK) bersama berbagai perwakilan Komisi-komisi lain yang berada di KAJ. Hadir pada kegiatan, Uskup Agung KAJ Mgr. Ignatius Suharyo, Menteri ESDM Ignatius Jonan, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta Ahmad Syafii Mufid, Wakil Ketua Umum Vox Point Indonesia Susan Binsasi Sarumaha dan tokoh-tokoh agama.

Jalan santai diikuti juga oleh komunitas lintas agama. Ada sekitar dua ribu peserta perwakilan umat Katolik Gereja-gereja Paroki se-Keuskupan Agung Jakarta dan perwakilan dari Majelis-Majelis Agama, serta ASN Ditjen Bimas Katolik yang ikut serta.

"Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran ibu, bapak, saudara sekalian. Kehadiran perwakilan Pemerintah dan sahabat-sahabat pimpinan komunitas agama membesarkan hati kami untuk membina umat Katolik di Keuskupan Agung Jakarta menjadi warga negara yang semakin baik,” kata Uskup Agung KAJ, Mgr. Ignatius Suharyo, Sabtu (12/05).

“Semoga jalan bersama ini menjadi simbol, menjadi lambang niat kita bersama untuk berjalan bersama menuju cita-cita kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia," lanjutnya.

Ketua FKUB Provinsi DKI Jakarta Ahmad Syafii Mufid mengungkapkan rasa syukurnya atas kegiatan ini. Menurutnya, perayaan dengan tema ‘Kita Bhinneka, Kita Indonesia’, sangat menyentuh hati dan perasaan bahwa semua orang tidak bisa hidup sendiri-sendiri, tidak bisa berjalan sendiri.

“Kita harus berjalan bersama-sama untuk menuju cita-cita bangsa Indonesia yang adil dan sejahtera. Mudah-mudahan Gereja Katolik dan kita semua umat beragama dapat berada di tengah-tengah perjuangan bangsa untuk mencapai cita-citanya, bersama-sama dengan komponen bangsa lainnya, membangun persatuan dan kesatuan untuk dapat mengamalkan Pancasila,” kata Syafii Mufid.

Ikut bersama dalam gerak jalan, Menteri ESDM Ignatius Jonan memberi semangat para peserta. Menurutnya, kerukunan antarumat beragama adalah keharusan. Apapun agamanya, tetap satu Indonesia.

“Sebaiknya kita dari kelompok atau keyakinan apapun tidak menjadi eksklusif di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak juga mengasingkan diri atau memisahkan diri dari masyarakat. Kebhinnekaan tetap membuat kita kaya dan kuat," tuturnya.

Kegiatan jalan santai ini dimeriahkan juga dengan penampilan istimewa marching band dari sekolah Tarakanita, rebana, barongsai, ondel-ondel, kesenian Pencak Silat THS-THM, serta kesenian daerah Jathilan. Adapun rute jalan santai sejauh 3,8 km ini dimulai dari titik start halaman Gereja Katedral-Jalan Veteran III Gambir-Jalan Perwira Kota Jakarta Pusat-Jalan Lapangan Banteng Selatan-Jalan Lapangan Banteng Timur-Jalan Lapangan Banteng Utara dan kembali lagi ke titik finish halaman Gereja Katedral.

Sesuai Arah Dasar (Ardas) KAJ 2016--2020 yaitu Amalkan Pancasila, KAJ menetapkan Tahun 2018 sebagai Tahun Persatuan dengan tema "Amalkan Pancasila: Kita Bhinneka, Kita Indonesia." Hakikat Gereja sebagai persekutuan tidak hanya dipahami sebagai kumpulan umat Allah yang hanya memikirkan kepentingan internalnya, namun juga berciri inklusif yang bersama-sama semua pihak menciptakan masyarakat yang lebih baik dalam kebersamaan serta bergandengan tangan. Untuk itu, Umat Katolik yang hidup di DKI Jakarta sebagai provinsi yang heterogen, didorong untuk semakin hadir dan terlibat dalam kehidupan bermasyarakat dan menjalin relasi dengan masyarakat lain tanpa memandang sekat-sekat perbedaan, sehingga toleransi dan kerukunan menjadi kata kunci dalam membangun relasi dan merekatkan tali persaudaraan demi persatuan bangsa. (Joice)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua