Jakarta (Pinmas) —- Irjen Kementerian Agama M. Jasin mengatakan bahwa potensi efisiensi anggaran sewa pemondokan di Madinah mencapai 43 miliar. Ini bisa dilakukan karena keberhasilan tim negosiasi pemondokan untuk membuat kesepakatan baru penurunan sewa kontrak pemondokan.

“Penghematannya puluhan miliar, kurang lebih 43,3 miliar,” terang M. Jasin melalui pesan singkat yang dikirimkan kepada kontributor Pinmas, Kamis (24/07).

“Itu baru penghematan di Madinah saja, belum di Makkah. Yang di Makkah akan dihitung nanti,” tambahnya.

M. Jasin yang sekarang ini masih di Makkah mengatakan bahwa kesepakatan baru penurunan sewa kontrak ini dari awalnya 675 riyal menjadi 500-585 riyal.

Irjen Kemenag ini pun mengapresiasi kinerja Tim Negosiasi Pemondokan dari Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) yang didampingi Tim Itjen. “Tim ini cukup handal hingga menghasilkan kesepakatan baru ini,” terang M. Jasin.

“Tim negosiasi juga melaksanakan saran Itjen agar dalam proses negosiasi direkam dengan audio, video, sehingga kelihatan gambar dan suara yang akan sangat mendukung transparansi dan akuntabilitas dlm bekerja,” tambahnya.

M. Jasin berharap penurunan harga sewa kontrak hotel ini akan berpengaruh pada penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2015. Disinggung tentang akan dikemanakan efisiensi dana tersebut, M. Jasin mengatakan bahwa sesuai aturan, dana tersebut akan menjadi Dana Abadi Umat (DAU).

“Sesuai aturan, efisiensi harus ke DAU,” terang M. Jasin. (mkd/mkd)