Nasional

Ini Capaian Program Prioritas Kementerian Agama

Staff  Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Image Building, Wibowo Prasetyo

Staff Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Image Building, Wibowo Prasetyo

Magelang (Kemenag) --- Kementerian Agama di bawah komando Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mencanangkan tujuh program prioritas yang harus dituntaskan. Program tersebut adalah penguatan moderasi beragama, transformasi digital, revitalisasi KUA, kemandirian pesantren, cyber islamic university, religiosity index, dan tahun kerukunan umat beragama.

Staf Khusus Menag Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengatakan, sampai akhir 2023, program ini berjalan baik, bahkan melebih target yang ditetapkan.

"Alhamdulillah, program prioritas Kemenag pada kepemimpinan Gus Men berjalan baik. Ini bisa kita lihat dan rasakan bersama," kata Wibowo Prasetyo di hadapan jurnalis dalam Humas Gathering dan Capacity Building yang diselenggarakan Kanwil Kemenag Jateng di Magelang, Sabtu (2/12/2023).

Seiring berjalannya proses reformasi birokrasi, lanjut Wibowo (panggilan akrabnya), tata kelola Kementerian Agama semakin efektif. Manajemen pengelolaan keterbukaan informasi juga semakin baik.

"Manajemen media massa juga semakin terbuka, dan terbukti Kemenag mendapat banyak penghargaan," sambung Wibowo didampingi Karo Humas, Data, dan Informasi, Akhmad Fauzin.

Wibowo menyampaikan, Kemenag antara lain mendapat penghargaan terkait transformasi digital dari Detik.com. Menag Yaqut Cholil Qoumas bahkan didaulat sebagai tokoh inspiratif transformasi digital dari GATRA.

"Upaya Kemenag dalam transformasi digital dilakukan dengan mengintegrasikan layanan dalam satu aplikasi, yakni Pusaka Kemenag SuperApp. Ke depan, tidak ada lagi transaksi layanan tatap muka. Ini akan menghindari potensi tindakan penyelewengan," kata Wibowo.

Program prioritas lainnya adalah Kemandirian Pesantren. Saat ini tercatat ada 2.076 Pondok Pesantren penerima manfaat program ini. Bahkan, sudah 126 pesantren yang berhasil mengembangkan Badan Usaha Milik Pesantren atau BUMPes.

"Selain itu, ada 1.226 KUA sudah direvitalisasi sejak 2021-2023. Juga, ada 3.339 mahasiswa sudah diterima di Cyber Islamic University," tegas Wibowo.

"Program mandatory lain yang penting adalah sertifikasi halal. Dan, sebanyak 1.716.954 produk sudah terbit sertifikat halalnya di tahun ini. Ini sudah melebihi target dari 1 juta sertfikat halal di 2023," lanjutnya.

Dalam penyelenggaraan ibadah haji, Kemenag tahun ini mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Menurut Wibowo, Kemenag sukses memfasilitasi keberangkatan 61.356 jemaah haji lansia. Ini adalah jemaah lansia terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.

"Sukses ini juga mendapat apresiasi, termasuk dari Saudi dan Iran," ujarnya.

Capaian lainnya adalah revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid (BKM). Tujuannya, agar masjid juga bisa dioptimalkan dalam fungsi sosial, ekonomi, dan pemberdayaan umat. Saat ini BKM sudah berdiri di 34 Provinsi, total 21.537 BKM di seluruh Indonesia.

"Kita butuh kebersamaan, Indonesia dihuni oleh beragam umat, dibutuhkan kerja sama yang baik antarsesama. Dan masjid harus menjadi contoh bagi umat lain. Masjid bisa sebagai tempat penguatan keberagaman, terlebih di tahun politik. Masjid harus sebagai tempat ibadah, sosial, dan ekonomi," kata Wibowo.

Terakhir, Wibowo mengusulkan transformasi digital sebagai Mata Kuliah Dasar Umum (MKD) pada Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK). "Ini penting, melihat perkembangan zaman yang serba digital, agar mahasiswa PTK di bawah naungan Kemenag semakin maju, bisa bersaing dengan lainnya di tengah arus globalisasi," tandas Wibowo.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Fadhlillah Hafizhan M

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua