Nasional

Kemenag Akan Kirim Dai ke Thailand Selatan

Jakarta(Pinmas) - Kementerian Agama (Kemenag) berencana mengirim beberapa dai atau mubalig ke Thailand Selatan guna membawa misi kedamaian di daerah itu sebagai realiasi pertemuan antara Kemenag dengan delegasi Pusat Pemerintahan Provinsi Perbatasan Thailand Selatan baru-baru ini. Pernyataan tersebut dikemukakan Menag Agama Suryadharma Ali ketika membuka Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Agama di Jakarta, Rabu.

Hadir pada acara tersebut pejabat eselon I, II dan para Kakanwil Kemenag dan pimpinan perguruan tinggi agama. Belum lama ini delegasi Pusat Pemerintahan Provinsi Perbatasan Thailand Selatan (The Southern Border Province Administative Center of The Kingdom of Thailand/SBPAC) dipimpin Kol.Pol Tawee Sodsong bertemu dengan jajaran Kemenag. Mereka berharap Menteri Agama Suryadharma Ali dapat memberi dorongan percepatan proses perdamaian di Thailand Selatan melalui kerja sama sosial-ekonomi dan budaya. Pada pertemuan hadir Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Sjafrie ikut tampil sebagai pembicara dan memberikan masukan kepada delegasi dari Thailand tersebut.

Delegasi SBPAC terdiri dari kalangan pejabat, pemuka agama, kalangan akademisi dan pimpinan media massa setempat. Sjafrie Sjamsoeddin dalam pesannya kepada delegasi tersebut berharap Pemerintah Thailand dapat memberikan suasana teduh bagi warga Thailand Selatan dengan cara tidak menonjolkan kekuatan militer yang bisa menyebabkan warga setempat merasa tercekam. "Berilah suasana keteduhan dan lakukan pendekatan dialog, kata Sjafrie.

Menurut Suryadharma Ali, Kementeria Agama diminta ikut berperan untuk menengahi konflik di wilayah itu. "Kita harus bangga. Kita harus menerima amanah ini dengan baik," ia menambahkan. Karena permintaan dari delegasi Thailand Selatan itu menyangkut bidang kebudayaan, dakwah dan pendidikan, maka tentu harus disambut dengan baik. Untuk itu perlu disusun program dakwah dengan baik, karena kerukunan di Indonesia telah dijadikan sebagai inspirasi bagi kedamaian di kawasan tersebut. Hal lain juga menyangkut kerja sama pendidikan.

Dari Thailand Selatan, khususnya bagi yang kurang mampu, akan diberi dukungan beasiswa. "Sebanyak 50 orang sudah menyatakan berkeinginan untuk belajar di Indonesia," ujar Suryadharma Ali. Namun di sisi lain ia berharap lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi Islam dan agama lain dapat memperbaiki kualitas. Sebab, lanjutnya, ke depan beberapa dari Yordania, Maroko, Sudan dan sejumlah negara di Timur Tengah sudah berkeinginan belajar di Indonesia. Indonesia sudah dijadikan model belajar baik bidang ilmu keagamaan maupun ilmu lainnya. (ant/ess)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua