Nasional

Kemenag Ingin Jadikan Aktivis Rohis Duta Islam Moderat

Solo (Kemenag) --- Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin ingin menjadikan aktivis Rohis (Rohani Islam) sebagai duta Islam moderat di sekolahnya masing-masing. Menurutnya, menjadi muslim moderat berarti menjadi pribadi yang shaleh dan mengedepankan toleransi beragama.

Hal ini disampaikan Kamaruddin pada acara Pembinaan Keterampilan Keagamaan Siswa PAI Tingkat SMP di Solo.

“Islam moderat adalah agama yang kita pelajari dan kita amalkan bukan hanya untuk kita menjadi sholeh, beribadah, dan dekat dengan Allah, tetapi bagaimana dengan Islam kita juga bisa menghormati orang lain yang memeluk agama berbeda,” jelas doktor alumni Univertas Bonn Jerman tersebut, Kamis (24/08).

Kamaruddin mengatakan, Islam moderat adalah modal sosial yang harus dirawat untuk mempersatukan kemajemukan bangsa. Modal itulah yang menjadikan Indonesia istimewa karena menjadi negara muslim terbesar dan paling mampu mengelola keragaman.

“Indonesia memiliki potensi terpecah belah karena kemajemukan, namun karena kita memiliki keberagamaan Islam yang moderat, maka kita mampu menjaga keragaman tetap utuh,” ujarnya.

Dengan menyebarkan Islam moderat, ungkap Kamaruddin, berarti Rohis berperan dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban Islam dunia. Indonesia akan menjadi rujukan Islam dunia karena berhasil menjadi pemersatu bangsa yang paling majemuk.

“Kita sedang berikhtiar untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat studi Islam seluruh dunia. Untuk itu, Indonesia harus menjadi menjadi role model keislaman yang moderat bagi seluruh dunia”, pungkasnya.

Direktur Pendidikan Agama Islam, Imam Safe’i, menyampaikan bahwa Rohis di sekolah adalah barometer keberagamaan siswa. Pembekalan terhadap rohis adalah investasi keberagamaan bangsa untuk menjamin persatuan bangsa di masa depan.

“Jumlah siswa di sekolah umum adalah yang dominan di negara ini dan Rohis adalah perwakilan wajah Islam di sekolah. Pembekalan terhadap Rohis adalah penentu wajah Islam Indonesia di masa depan,” ungkap doktor lulusan Universitas Negeri Jakarta tesebut.

Koordinator program, Ida Farida, menyampaikan bahwa kegiatan yang berlangsung tanggal 23-25 Agustus ini menjadi salah satu upaya Kementerian Agama untuk mengarusutamakan Islam moderat di sekolah. Melalui perwakilan pengurus Rohis yang hadir, Ida berharap penyebaran Islam moderat di sekolah dapat lebih efektif.

“Kami berharap pengurus dan pembina Rohis yang hadir dapat mengimplementasikan Islam Rahmatan lil ‘alamin melalui kegiatan Rohis di sekolah, dan menyebarkannya di wilayah masing-masing,” ungkap Ida.

Kegiatan tersebut diikuti 100 peserta yang terdiri dari Pengurus dan Pembina Rohis tingkat SMP dari Semarang, Purworejo, Surakarta, Magelang, Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Ponorogo, Madiun, Kediri, dan Ngawi. (Zaki)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua