Nasional

Kerukunan Antarumat Beragama Merupakan Isu yang Sensitif

Jakarta (Pinmas) — Kerukunan umat beragama merupakan sangat sensitif, saking sensitifnya, banyak pihak ikut campur, LSM baik luar dan dalam negeri, bahkan pimpinan dan petinggi negara tertentu merasa perlu ikut campur, bahkan mencoba mengintervensi kerukunan umat beragama di Indonesia, padahal sisi lain, agama di negara mereka, kurang diperhatikan. Hal tersebut disampaikan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali saat memberi sambutan pada acara Silaturahmi Tokoh Agama se – Jawa Barat di Bandung, Jum’at malam (15/11). Untuk itu, dalam forum tersebut Menag meminta para ulama dan tokoh lintas agama untuk pro aktif dalam mengimplementasikan nilai-nilai agama yang inklusif, toleran dan plural dalam masyarakat, sehingga masyarakat dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai.

Hadir pada kesempatan tersebut, Dirjen Pendis Nur Syam, Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil, Dirjen Bimas Hindu Triguna, Dirjen Bimas Buddha Joko Wuriyanto, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Mubarok, Kepala Pusat Informasi dan Humas Zubaidi, para pimpinan majlis-majlis agam ase-Jawa Barat Menag menambahkan, bahwa Kerukunan antarumat beragama adalah sesuatu yang harus terus dijaga.

“Jika hari ini rukun, belum tentu besok rukun. Bulan ini damai, bisa saja, bulan depan ribut. Kerukunan mempunyai sifat yang dinamis. Karena itu, kerukunan antar umat beragama kita jangan sampai goyah gara-gara masalah sepele”, ujar Menag.

“Semua tokoh, mohon untuk waspada terhadap para provokator yang selalu mengipas-ngipasi, sehingga urusan kecil menjadi besar”, tambah Menag.

“Mari, kita himpun kekuatan, kita jadikan keberagaman dan perbedaan sebagai kekuatan bangsa ini untuk semakin rukun. Karena banyak pihak ingin menciptakan instabilitas dan disharmoni sosial melalui perbedaan, khususnya agama. Apalagi menjelang tahun politik 2014”, ajak Menag.

Selanjutnya, pada pagi harinya Sabtu, (16/11), digelar gerak jalan kerukunan umat beragama yang diikuti 20.000 peserta, yang start dan finish di Lapangan Gasibu. Pada kesempatan tersebut, hadir Menteri Perumahan Rakyat Djan Farid, sejumlah Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama, dan Sekda Jabar .

Pada kesempatan itu, Menag juga secara simbolis menyerahkan Bantuan Siswa Miskin (BSM) kepada 12 siswa madrasah. Menyerahkan Bantuan Sertifikasi Halal bagi UMKM di Provinsi Jawa Barat, meninjau produk halal di salah satu pusat perbelanjaan di Bandung dalam rangka mendorong dan mengkampanyekan produk halal.

Menag dalam kunjungannya ke salah satu pusat perbelanjaan mendorong para produsen memproduksi makanan dan barang yang selain halal (halalan) juga baik (thayyiban). Dan kepada para pedagang, hendaknya dapat menggunakan label halal untuk menjamin kualitas barangnya. (G-penk/dm).

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua