Nasional

Kilas Balik PPMN 2016, Lepas Ribuan Tukik di Maluku Tengah

Menag pimpin ribuan pramuka madrasah lepas 3.047 tukik di Pantai Desa Liang Maluku Tengah pada PPMN II Tahun 2016. (foto: humas)

Menag pimpin ribuan pramuka madrasah lepas 3.047 tukik di Pantai Desa Liang Maluku Tengah pada PPMN II Tahun 2016. (foto: humas)

Jakarta (Kemenag) --- Gerakan pramuka lekat dengan kegiatan sosial dan cinta lingkungan. Hal sama dilakukan oleh pramuka madrasah pada ajang Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) II di Maluku Tengah.

Sebanyak 3.047 ekor tukik (anak penyu) dilepas ke habitatnya oleh peserta PPMN II di Pantai Desa Liang Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah, Rabu, 25 Mei 2016. Memimpin pelepasan, Menteri Agama Lukman Syaifuddin mengatakan, alam dan lingkungan selama ini telah banyak memberikan kontribusi kepada manusia. Sudah saatnya, manusia menjaga dan mengembangkan lingkungan dengan baik.

"Selama ini kan alam selalu memberikan kepada kita, kini saatnya kita memberikan kepada alam dalam bentuk menjaga dan melestarikan alam kita," ujarnya.

Banyaknya peserta yang berjejer, membuat suasana pantai wisata itu sekejap berubah menjadi lautan manusia. Menag Lukman bersama Gubernur Maluku Said Assagaff bersama mereka untuk melepas 3.047 ekor tukik ke habitatnya.

Gerakan cinta lingkungan pramuka madrasah berupa pelepasan anak penyu ini diganjar penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI). Piagam rekor ini diserahkan oleh perwakilan MURI kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI Kamarudin Amin, Gubernur Maluku Said Assagaff, dan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Maluku Fesal Musaad.

Selain melepas ribuan anak penyu ke habitatnya, cinta pramuka madrasah terhadap lingkungan pada PPMN II di Ambon juga diwujudkan dalam bentuk penanaman ribuan pohon di sekitar lokasi perkemahan.

Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin selaku Ketua Panitia Penyelenggara menyampaikan bahwa PPMN II sengaja mengambil setting lokasi perkemahan yang berbeda dari sebelumnya, yakni di tengah alam pesisir pantai, laut, dan kepulauan. Untuk meningkatkan gerakan cinta bahari, lanjut Kamaruddin, perkemahan tahun ini mengambil tema 'Membangun Kemandirian Dalam Bingkai Persatuan Menuju Cita Bahari Indonesia'.

Ada 8 kegiatan yang dilaksanakan saat itu, yakni : 1. Kegiatan Keagamaan; 2. Kepramukaan; 3. Pendidikan dan seni; 4. Kegiatan pengembangan diri dan petualangan; 5. Kegiatan wawasan dan keterampilan termasuk pengenalan kerajinan khas Maluku; 6. Kegiatan wisata; 7. Kegiatan bhakti sosial; dan 8. Lomba / prestasi.

PPMN II tidak hanya menjadi wahana pertemuan pramuka madrasah guna menjaga ukhuwah dan meningkatkan kualitas SDM pramuka. PPMN II kata Kamaruddin juga membangun diri dan prestasi pramuka madrasah melalui pelaksanaan kegiatan kepramukaan. PPMN II juga menjadi bagian upaya Pramuka Madrasah untuk menjalin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam mewujudkan cita-cita Gerakan Pramuka dan cita-cita nasional bangsa Indonesia.

PPMN II di Pantai Liang Ambon Maluku berlangsung dari 24 - 28 Mei 2016. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 858 org peserta dan merupakan perwakilan dari 33 wilayah Provensi se Indonesia.

Tahun ini, Kementerian Agama akan kembali menggelar PMMN kali ketiga. Gelaran ini akan diselenggarakan dari 14 - 20 Mei 2017 di Bumi Perkemahan Kobatin Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung.

Lebih dari 2000 pramuka madrasah akan berkumpul untuk saling belajar pramuka, melansir pantun bersama, sekaligus meneguhkan kecintaan mereka kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. (humas/mkd/mkd)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua