Nasional

Kondisi Drop di Bandara, 3 Jamaah Haji Batal Tanazul

dr. Nirwan selaku Penanggung Jawab Medis KKHI Daker Makkah, Rabu (13/9) / foto : danyl

dr. Nirwan selaku Penanggung Jawab Medis KKHI Daker Makkah, Rabu (13/9) / foto : danyl

Makkah (Kemenag) --- Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) terus berupaya agar jemaah haji Indonesia yang dirawat bisa segera pulih dan bisa kembali ke kloternya, atau pulang ke Indonesia. Mereka yang sudah memenuhi kriteria penerbangan, karena kondisi tertentu bisa juga dipulangdinikan ke Tanah Air.

Namun, kondisi kesehatan jemaah adakalanya naik turun. Seperti yang dialami tiga jemaah haji Indonesia beberapa waktu lalu. "Ketika berangkat dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia Makkah kondisi pasien dalam keadaan baik-baik saja dan sudah bisa ditanazulkan. Namun, ketika di bandara langsung drop," ujar Kasubsi KKHI dr Nirwan PJ kepada MCH tanpa merinci siapa saja ketiga jemaah dimaksud, Rabu (13/09).

Walhasil, lanjut Nirwan, jamaah itu batal tanazul atau pulang lebih cepat dari yang ditentukan. Jamaah terpaksa dibawa kembali ke KKHI Makkah hingga benar-benar pulih. "Mereka batal terbang, karena kondisi tidak sesuai dengan aturan maskapai penerbangan," ujarnya.

Tanazul adalah salah satu cara yang digunakan oleh KKHI, jika kondisi pasien lebih baik untuk dipulangkan. Jamaah bisa dipulangkan jika sudah dilakukan pengecekan medis dan sudah memenuhi kriteria penerbangan.

Kasie Pelayanan Kedatangan dan Kepulangan Panitia Pelaksana Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Daker Makkah Hj Edayanti SIP menjelaskan, untuk pengajuan tanazul pascawukuf diprioritaskan bagi jamaah sakit dan kepentingan dinas. Menurutnya, tanazul tidak dipungut biaya karena sudah menjadi bagian dari kontrak yang dilakukan dengan pihak penerbangan.

Kepulangan dini bisa dilakukan bagi mereka dengan embarkasi yang sama. Sementara, kepulangan lintas embarkasi tidak bisa dilakukan.

Update data pasien dirawat di KKHI sampai 12 September 2017 pukul 17.00 WAS antara lain: pasien pria yang dirawat plus isolasi 49 orang, wanita plus isolasi 44 orang, ICU plus intermediet 31 orang, IGD 46 orang, psikiatri atau gangguan kejiwaan 20 orang. Sedangkan jemaah haji yang dirujuk atau dibawa ke Rumah Sakit Arab Saudi ada 149. “Untuk jemaah yang tercatat meninggal atau keluar Certificate Of Death (COD) di Makkah 328,” terang dr. Ayesha selaku Kasubag Humas KKHI.

Ayesha menambahkan, pasien yang dirawat di KKHI umumnya jemaah haji yang sudah lanjut usia (lansia) serta memiliki riwayat penyakit di Tanah Air. Menurutnya, faktor kelelahan menjadi pemicu kambuhnya kembali gejala penyakit. Namun alhamdulillah tim medis di sektor-sektor dan KKHI cepat menangani keluhan pasien jemaah haji Indonesia.

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua