Nasional

KSM Makassar Resmi Dibuka Wamenag

Makassar (Pinmas) —- Kompetisi Sains Madrasah (KSM) yang diikuti oleh 363 siswa dari berbagai daerah secara resmi dibuka oleh Wamenag Nasaruddin Umar. Wamenag menjelaskan bahwa dalam sejarah, Rasulullah juga dikenal sebagai seorang seniman di samping sebagai seorang saintist.

“Seniman itu sejajar dengan tokoh,” hal ini disampaikan Wamenag saat memberikan sambutan pada pembukaan KSM di Hotel Clarion, Makassar, Senin (25/08).

Pada sambutannya, Wamenag menjelaskan acara KSM ini dilaksanakan di Makassar, bukan karena wakil menteri agamanya dari Makassar, bukan pula karena sektretaris Ditjennya dari Makassar. Tampak hadir dalam acara teresbut, Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang, Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan, staf ahli Menag, pejabat esslon I dan II Kemenag, Rektor ITB, para Kepala Kankemenag se Sulsel, serta ribuan siswa madrasah binaan Kemenag Provinsi Sulsel.

KSM yang mengusung tema “Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah”, menurut Wamenag mengandung arti bahwa madrasah sesungguhnya tidak sama dengan sekolah. Sekolah merupakan tempat mencari ilmu pengetahuan dari seorang guru, lebih dari itu, madrasah merupakan tempat mencari pengetahuan dari Allah Swt

Selanjutnya, Wamenag mengatakan bahwa dalam Bahasa Arab, murid itu adalah padanannya madrasah, orang yang menuntut ilmu nya Allah Swt. Istilah muridun, mursyidun, mursyid tidak sekedar berarti siswa, tapi juga mengandung makna spritual. “Madrasah adalah tempat mengejawantahkan ayat-ayat Allah Swt,” jelas Wamenag.

Secara umum, Wamenag mengatakan madrasah dan sekolah tidak ada perberbedaan. Namun jika ditelisik lagi, sekolah lebih kepada menuntut ilmunya guru, sementara pendidikan madrasah mencari ilmunya Allah SWT.

“Pendidikan di Madrasah dapat menembus isi dan substansi pengetahuan. Oleh karenanya anak Madrasah harus belajar tidak hanya dari kulit luarnya saja, sehingga madrasah betul-betul menjadi tempat mengejewantahkan ilmu Allah,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Wamenag, siswa madrasah tidak boleh hanya asal belajar tetapi harus mampu menghayati ilmu yang dipelajari dan mampu mengamalkannya. “Inilah keunggulan yang dimiliki oleh madrasah dari pada sekolah lain,” ucapnya.

Kompetisi Sains yang akan berlangsung sejak 25-29 Agustus ini, kata Wamenag, juga diharapkan dapat terus meningkatkan dan memperbaiki kualitas Madrasah sehingga bisa melahirkan ilmuwan-ilmuwan besar di bidang sains seperti masa lalu. “Sebab, sejatinya Rasulullah merupakan ahli dan pecinta sains,” jelas Wamenag.

Dalam kesempatan yang sama Wagub Sulsel Agus Arifin Nu’mang mengatakan penempatan KSM di kota Makassar sudah sangat baik. Makassar adalah ibu kota Sulsel yang penduduknya 1,5 juta jiwa. Wagub mengaku bahwa dirinya melihat perkembangan madrasah di Makassar sangat signifikan, bahkan cenderung memperlihatkan bahwa madrasah memang lebih baik dari sekolah-sekolah lainnya dan harus lebih baik.

“Saya yakin dengan program pendidikan yang lebih baik, akan menjadikan Indonesia lebih baik,” katanya.

Selaku Wagub Sulsel, Agus Arifin Nu’mang berharap semoga segala perbuatan yang diperbuatnya dinilai amal ibadah oleh Allah Swt.

Selain itu, Rektor ITB Akhmaloka yang pada kesempatan itu memberikan saran dan wejangan kepada siswa-siswa peserta KSM, menegaskan bahwa pendidikan itu sangat penting dalam kehidupan.

“Bersekolah di Madarasah, jangan membuat adek-adek minder, kurang PD, karena adek-adek adalah sama dengan yang lainnya,” pesannya.

Memotivasi semangat siswa madrasah, Akhmaloka berkisah bahwa dirinya juga merupakan murid lulusan Madrasah Ibtidaiyyah. “Yang pinter itu adalah yang mau pinter,” tambahnya.

“Peserta KSM adalah putra putri terbaik Indonesia. Jikalau kita mau, pasti kita bisa,” katanya. (Arief/nemata/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua