Jakarta (Kemenag)--- Kementerian Agama kembali mengingatkan petugas titik kritis penyelenggaraan ibadah haji. Petugas di tuntut lebih sigap dan peka dalam mengatasi berbagai kondisi yang mungkin saja terjadi.

Berdasarkan tren pelaksanaan ibadah haji tahun-tahun sebelumnya, perjalanan Masyair menjadi salah satu lokus titik kritis pelaksanaan ibadah ini. Perjalanan Masyair adalah pergerakan jemaah haji dari Makkah menuju Arafah untuk melaksanakan wukuf, kemudian dilanjutkan menuju Muzdalifah dan Mina.​​​

Kepala Daerah Kerja Makkah Khalillurahman mengatakan, untuk mengantisipasi hal tersebut para petugas juga telah dilatih untuk mengedukasi jemaah jelang Masyair. Hal ini dipraktikan para petugas saat mengikuti simulasi pelayanan haji atau Gladi Posko di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

"Kami sekali lagi mengimbau masyarakat untuk menjaga kondisi menjelang Masyair, karena ini lah ibadah puncaknya," ujar Khalil saat Gladi Posko PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Sabtu (15/04/2023).

"Kami sudah siapkan banyak flyer, infografis dan media edukasi lainnya terkait rukhsah-rukhsah pelaksanaan ibadah haji, jadi jemaah yang memang tidak mampu melaksanaan rukun haji untuk tidak memaksakan diri," lanjutnya.

Khalil juga mengatakan bahwa jemaah hendaknya mengurangi aktivitas sunnah sebelum Masyair agar dalam kondisi prima saat puncak Masyair.

"Hari ini, lebih dari 1.200 petugas melakukan gladi posko, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan penjelasan lebih detail terkait tugas dan fungsi petugas dalam melayani jemaah," terang Khalil.

"Kami berharap, semua petugas dapat mengikuti dengan serius sehingga mengerti secara penuh bagaimana melakukan pelayanan yang bagi semua jemaah," tandasnya.