Nasional

Lybia dan Kemenag Kembali Jejaki Kerjasama Pendidikan

Wamenag Zainut Tauhid menerima Dubes Libya untuk Indonesia, H.E Mr. Zakarya MM El Maghrabi

Wamenag Zainut Tauhid menerima Dubes Libya untuk Indonesia, H.E Mr. Zakarya MM El Maghrabi

Jakarta (Kemenag) --- Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi menerima kedatangan Duta Besar Libya untuk Indonesia, H.E Mr. Zakarya MM El Maghrabi. Kedua pihak membicarakan kerja sama pendidikan antara Indonesia dengan Lybia.

Wamenag Zainut Tauhid menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang sedianya menerima Dubes. Namun, karena ada tugas lain, Wamenag yang diminta menyambut kedatangannya.

"Sampai hari hari ini, kami masyarakat Indonesia sedang menyiapkan persiapan, melepas dan memberikan pembekalan kepada jemaah haji Indonesia. Alhamdulillah, sampai saat ini berjalan lancar," kata Zainut Tauhid didampingi Pranata Humas Ahli Madya pada Bagian Kerja Sama Luar Negeri Biro Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri Setjen, Kemenag, Khoirul Huda Basyir, di Jakarta, Rabu (31/5/2023).

"Kami masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam, penyelenggaraan haji harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, agar menjadi jemaah haji yang mabrur," sambung Wamenag.

Zainut Tauhid menyampaikan bahwa Indonesia-Libya merupakan sesama negara muslim. Hubungan kedua negara selama ini berjalan baik dan lancar, serta saling menguatkan. Hubungan baik ini akan terus ditingkatkan.

"Alhamdulillah kami juga banyak mahasiswa yang belajar di Lybia. Libya juga punya pengaruh besar kepada Indonesia," kata Zainut Tauhid.



Zainut Tauhid akan melaporkan dan mendiskusikan dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait bentuk pengakuan kerjasama di bidang pendidikan antara Indonesia dan Lybia. Kementerian Agama ingin semua pelajar mendapat pelindungan dari negara.

"Kami juga berharap, kerja sama ini dapat terus berlangsung dan ditingkatkan. Dan kami juga membuka pintu bagi masyarakat Lybia yang ingin belajar ke Indonesia," tandas Zainut Tauhid.

Duta Besar Libya untuk Indonesia, H.E Mr. Zakarya MM El Maghrabi, menyampaikan terima kasih atas waktu yang diluangkan hingga bisa bertemu Wakil Menteri Agama. Hubungan Lybia dan Indonesia sudah berlangsung lama utamanya bidang pendidikan, dan juga dalam bidang dakwah.

"Secara keseluruhan semua hubungan kerjasama berjalan baik. Namun, dalam perkembangannya, utamanya pemberian beasiswa, ada beberapa berjalan tanpa sepengetahuan kedutaan," kata H.E Mr. Zakarya MM El Maghrabi.

"Atas dasar inilah, saat ini saya hadir di sini, untuk menertibkan ini, agar tidak berkelanjutan. Kiranya Kementerian Agama juga bisa memberikan penyuluhan dan berkomunikasi dengan kedutaan," lanjut H.E Mr. Zakarya MM El Maghrabi.



Diakui H.E Mr. Zakarya MM El Maghrabi, bahwa selain kerja sama bidang pendidikan, Lybia juga bekerja sama dengan ormas-ormas di Indonesia dan itu berjalan baik. Namun, jika ada kerja sama yang tidak diketahui kedutaan dimungkinkan akan berjalan kurang baik. Sebaiknya, Kemenag lah yang mempunyai kewenangan atas kerja sama kedua negara dan menyeleksi khususnya dengan program beasiswa.

"Kami juga mengharapkan, kiranya Kemenag bisa memantau program Lybia dengan Ormas-ormas Islam. Ini butuh pengawasan dari Kemenag, agar kontribusi Lybia ini berjalan baik sesuai harapan," tegas H.E Mr. Zakarya MM El Maghrabi.

Selain itu, kata H.E Mr. Zakarya MM El Maghrabi, Lybia juga mempunyai Madrasah Lybia yang berada di Indonesia. Kemenag bisa memperhatikan ini, memberi bimbingan dan bisa mengeluarkan izin operasional dari Kemenag.

"Kami sudah menyampaikan proposal pendirian ini, yang sampai sekarang belum ada jawaban dari Kemenag," tandas H.E Mr. Zakarya MM El Maghrabi.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Sugito

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua