Nasional

MAN IC Disiapkan Bagi Siswa Miskin Berprestasi

Jakarta (Pinmas) --- Berbeda dengan umumnya sekolah unggulan yang cenderung mahal dan elitis, keberadaan MAN Insan Cendekia dimaksudkan untuk menjadi kawah candra dimuka bagi siswa miskin-berprestasi untuk mendapatkan hak pendidikan yang bermutu. Pemerintah melalui Kementerian Agama memberikan subsidi penuh atas operasional penyelenggaraan pendidikan di MAN IC, agar anak-anak cerdas dari keluarga miskin dapat sekolah di sana.

MAN IC disiapkan bagi siswa miskin berprestasi agar bisa belajar di lembaga pendidikan bermutu, kata Menteri Agama Suryadharma Ali ketika memberikan sambutan pada Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Dukungan Pembangunan Madrasah Aman MAN Insan Cendekia antara Sekjen Kemenag, Sekjen Kemendagri, Sekjen Kementerian Pekerjaan Umum, Sekjen Kemenkes, Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup, Sekretaris Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Sekretaris Utama Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan sekaligus Penandatanganan Nota Kesepahaman Pembangunan dan Penyelenggaraan MAN Insan Cendekia antara Direktur Jenderal Pendidikan Islam dan Para Gubernur dan Bupati/Wali Kota yang menjadi sasaran program pembangunan MAN Insan Cendekia di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (20/08).

Hadir dalam kesempatan ini, para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama, Sekjen Kemendagri, Sekjen Kementerian PU, Sekjen Kemenkes, Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup, Sekretaris Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Sekretaris Utama Badan Pertanahan Nasional (BPN). Hadir juga Gubernur Maluku Utara, Bupati Aceh Timur (NAD), Bupati Siak (Riau), Bupati Bengkulu Tengah (Bengkulu), Bupati Ogan Komering Ilir (Sumsel), Walikota Pekalongan (Jateng), Bupati Pasuruan (Jatim), Bupati Sambas (Kalbar), Walikota Palangkaraya (Kalteng), Bupati Passer (Kaltim), Bupati Tanah Laut (Kalsel), Walikota Palu (Sulteng), Bupati Lotim (NTB), Bupati Sorong (Papua Barat), dan Bupati Padang Pariaman (Sumbar).

Menag menegaskan bahwa dalam upaya meningkatkan akses pendidikan untuk semua, perlu dilakukan tindakan afirmatif (affirmative action) dalam pendidikan demi memperjuangkan hak pendidikan orang miskin. Alasan ekonomi tidak boleh menjadi hambatan untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Karena itu, madrasah bermutu seperti Insan Cendikia (IC) harus dibuka lebar-lebar untuk pendidikan anak cerdas dari keluarga miskin, tegas Menag.

Hal itulah yang mendorong saya untuk terus mendukung diseminasi pengembangan MAN Insan Cendekia di sejumlah daerah di Indonesia, tambah Menag. Menag membayangkan, jika Kemenag memiliki 10 MAN IC seperti di Serpong dan Gorontalo, dan setiap tahunnya menghasilkan 3.000 lulusan, maka dalam kurun waktu 10 tahun, diperkirakan sudah ada sekitar 30.000 ilmuwan, profesional, dan teknokrat, atau bahkan politisi yang tersebar di seluruh Indonesia. Melihat track record MAN IC selama ini, saya yakin lulusan IC sangat berpeluang menjadi manusia yang berilmu dan berkarakter baik yang akan mengubah Indonesia menjadi negara maju di masa yang akan datang, ungkap Menag. Saya optimis model MAN Insan Cendekia akan jadi rujukan bagi model pengembangan Madrasah di masa mendatang, kata Menag.

Dalam kesempatan tersebut, Menag juga berdiskusi dengan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah diwakili Wagub dan Pemda Sulawesi Tengah oleh Gubernur, melalui video conference yang menyambut gembira MoU ini. MoU tersebut, selain ditandatangani oleh Sekjen Kemenag, Sekjen Kementerian Pekerjaan Umum, Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup, Sekjen Kementerian Kesehatan, Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Sekretaris Utama Badan Pertanahan Nasional RI, juga ditandatangani oleh Pemda-Pemda yang wilayahnya siap didirikan MAN IC. (mkd)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua