Nasional

Memaknai Tahun Baru Hijriyah Dengan Harapan-Harapan Baru

Lamongan (Pinmas) — Peringatan Tahun Baru Islam 1435 Hijriyah kita maknai sebagai perpindahan tahun dengan harapan-harapan baru. Hal itu disampaikan Menag Suryadharma Ali pada acara Peringatan Tahun Baru Islam 1435H, Wisuda khotmil Qur’an Bil Ghoib Wa Bin Nadhor, di Pondok Pesantren Tahfirul Ghoyyi, Groyok Sukorejo Lamongan, Jawa Timur (6/11).

Menag mengatakan, tahun baru hijriyah mengandung banyak makna, seperti halnya dikenal sebagai tahun yang diawali dengan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, ini disebut juga sebagai perpindahan secara fisik.

Ada juga perpindahan yang dimaknai secara maknawiyah, dimana perpindahan bukan sekedar perpindahan secara fisik, namun dari kondisi yang satu ke kondisi yang lain, dari kondisi kemiskinan kepada kondisi yang lebih sejahtera, dari kondisi kebiadaban kepada kondisi yang beradab.

“Inilah makna hijrah yang sesungguhnya”, terang Menag.

Dalam pandangan Menag, kondisi kerusuhan, pertikaian, korupsi, kolusi dimana-dimana, ini merupakan kondisi yang sangat memprihatinkan.

“Peringatan Tahun Baru Hijriyah ini, menjadi momentum introspeksi diri bagi kita”, ujar Menag.

Bagi Menag, tahun baru hijriyah kali ini juga memiliki makna khusus. Karena pada tahun ini juga kita dihadapkan dengan pesta demokrasi, yaitu pemilu yang akan memilih anggota legislatif, Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014.

Menurut Menag, umat Islam Indonesia harus memberikan partisipasi terbaiknya. Agar dapat berperan aktif terhadap Pemilu yang transparan, jujur, adil dan demokratis, juga tidak ada kecurangan.

“Inilah bangsa kita, inilah negeri kita, jadi, berikan partisipasi terbaik bagi bangsa dan negara kita”, imbuh Menag. (rief/dm).

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua