Nasional

Menag Ajak Guru Agama Perluas Wawasan Keagamaan Siswa

Menag berdialog dengan Guru PAI peserta Bina Kawasan di Bogor. (foto: Inan)

Menag berdialog dengan Guru PAI peserta Bina Kawasan di Bogor. (foto: Inan)

Bogor (Kemenag) --- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak guru agama untuk memperluas wawasan keagamaan siswa. Menurutnya, salah satu sebab munculnya problem keagamaan seringkali disebabkan wawasan yang telampau sempit dan terjebak pada klaim kebenaran.

“Problem kita bagaimana umat diperluas wawasannya, bukan dipersempit. Sering pengajaran agama bukan memperluas tapi justru mempersempit wawasan karena pendekatan doktriner seakan ini benar dan yang lain salah,” kata Menag saat memberikan pembinaan kepada para guru Pendidikan Agama Islam yang bertugas mengajar di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar di Bogor, Selasa (01/05). Mereka adalah para peserta pembinaan pendidikan keagamaan di kawasan perbatasan (Bina Kawasan) yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI).

Sebanyak 45 guru peserta Bina Kawasan ini bertugas di sejumlah wilayah perbatasan Indonesia, antara lain di NTT, Kalimantan, dan Papua. Mereka dihadirkan di Bogor dalam rangka mengikuti kegiatan Pengembangan Islam Rahmatan lil Alamin dan Perspektif Multikultural. Event yang dikemas indoor dan outdoor ini mengusung tema Penguatan Moderasi Islam dan Bela Negara.

“Tentu perlu kearifan dalam mengajar dan melihat konteksnya,” sambung Menag didampingi Direktur PAI Imam Safei.

Menurut Menag, kemajemukan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Indonesia di hampir semua aspek, termasuk pemahaman dan pengamalan keagamaan. Hal ini perlu dijelaskan kepada peserta didik sejak dini. Karenanya, guru agama harus dapat menjelaskan nilai-nilai agama dengan memadai sehingga masyarakat bisa menyikapi keragaman pemahaman secara arif.

“Saya merasa perlu hadir, utamanya ingin menyampaikan terima kasih karena saudaralah yang sesungguhnya sehari-hari menggeluti peran agar nilai Islam moderat dirawat dengan cara menularkan kepada peserta didik," terang Menag di Bogor.

Menurut Menag, melalui tangan pendidik, nilai agama tetap terjaga dan terpelihara dengan baik sehingga tidak hanya kehidupan keagamaan yang terawat, tapi juga keindonesiaan.

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua