Nasional

Menag Apresiasi Saudi soal Pengaturan Shuttle Bus Armina

Menag Lukman beri keterangan pers usai tinjau KKHI Mina, Sabtu (02/09). (foto: danyl)

Menag Lukman beri keterangan pers usai tinjau KKHI Mina, Sabtu (02/09). (foto: danyl)

Mina (Kemenag) --- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa pergerakan jemaah haji dari Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina) berjalan lancar. Karenanya, Menag mengapresiasi sistem pengaturan shuttle bus (taraddudi) yang diterapkan pemerintah Saudi.

“Saya mengapresiasi Saudi terkait pengturan bus taraddudi. Itu sangat baik karena mobilitas jemaah dari Arafah ke Muzdalifah dan Muzdalifah ke Mina itu semua berjalan lancar,” terang Menag di Mina, Sabtu (02/09).

Lancarnya proses mobilisasi jemaah haji, salah satunya ditandai dengan selesainya proses pergerakan jemaah di Mizdalifah pada pukul 09.30 pagi. Ini terbilang cepat mengingat kuota jemaah haji Indonesia tahun ini meningkat tajam, dari 166.800 menjadi 221.000.

Menag bahkan mengaku tidak menduga sebelumnya kalau proses pergerakan jemaah akan secepat itu. “Saya membayangkan mungkin baru selesai di atas jam 12.00 siang. Itu menunjukan bahwa sirkulasi pergerakan jemaah berajan lancar,” tutur Menag.

Sebelumnya, Kabid Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid menjelaskan Layanan transportasi selama Armina sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Saudi. Layanan transportasi ini terbagi dalam empat tahap, yaitu: dari Makkah ke Arafah, Arafah ke Muzdalifah, Muzdalifah ke Mina, lalu Mina kembali ke Makkah.

Untuk layanan Makkah – Arafah, Pemerintah Saudi menyiapkan 21 unit bus untuk setiap maktab. Satu maktab terdiri atas 3.000 orang. Jemaah haji Indonesia terbagi dalam 70 maktab. Jadi, ada 1.470 bus yang akan melayani. Di rute ini, pemberangkatan jamaah dibagi dalam tiga jadwal, yakni pukul 08.00-12.00, pukul 12.00-16.00 dan pukul 16.00-20.00 waktu Arab Saudi (WAS) pada 8 Zulhijjah 1438H.

Angkutan dari Arafah-Muzdalifah sepanjang empat kilometer akan dimulai pada saat terbenamnya matahari tanggal 9 Zulhijjah 1438H, sesuai dengan syarat rukun wukuf. Rasio bus akan dikurangi karena jarak dari Arafah ke Muzdalifah cukup pendek sehingga satu maktab disediakan sembilan bus. Bus akan berputar untuk satu maktab sekitar 6 - 7 kali putaran.

Tahap selanjutnya adalah transportasi Muzdalifah ke Mina yang berjarak dua kilometer. Jumlah bus akan kembali dikurangi menjadi tujuh bus tiap maktab. Menurutnya, pengurangan angkutan ini bukan berarti tidak ada bus tetapi dilakukan demi menjaga perputaran bus tetap berjalan. Jika terlalu banyak bus, justru akan menimbulkan kemacetan.

Terakhir adalah layanan transportasi dari Mina kembali ke Makkah. Jumlah bus dikembalikan semula menjadi 21 bus per maktab.

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua