Nasional

Menag Buka Pelatihan PPIH Arab Saudi Tahun 2018

Menag Lukman mengalungkan tanda Petugas PPIH Arab Saudi tahun 2018 (foto: Romadanil)

Menag Lukman mengalungkan tanda Petugas PPIH Arab Saudi tahun 2018 (foto: Romadanil)

Jakarta (Kemenag) --- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka pelatihan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tahun 2018. Pelatihan akan berlangsung sepuluh hari di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

“Saya bersyukur, dengan adanya pelatihan ini, semua petugas akan saling berbagi pengetahuan dari berbagai bidang,” kata Menag Lukman saat memberikan sambutan yang sekaligus membuka pelatihan PPIH tahun 2018, Jakarta, Sabtu (26/05).

Di hadapan ratusan petugas PPIH, Pejabat Eselon I, II Kemenag, dan perwakilan Kementerian terkait, Menag Lukman menyampaikan harapannya dengan berkumpulnya semua petugas PPIH Arab Saudi bisa saling berkontribusi pengalaman, pengetahuan serta wawasan dari masing-masing petugas.

“Mari kedepankan rasa syukur, karena saudara-saudara semua mendapat kepercayaan oleh Negara bahkan kepercayaan Allah Swt sebagai petugas haji di Arab Saudi tahun 2018. Ini adalah amanah dan sekaligus kehormatan,” kata Menag Lukman.

Menag Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher dan Dirjen PHU Nizar Ali sedang menekan tombol tanda dibukanya Pelatihan PPIH Arab Saudi tahun 2018 (foto: Romadanil)

Seremonial pelatihan ini dibuka dengan menekan tombol oleh Menag Lukman didampingi ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher dan Dirjen PHU Nizar Ali.

“Berikanlah pelayanan yang terbaik kepada tamu-tamu Allah,” tambah Menag.

Menag Lukman berharap, semua petugas dapat mencermati, memahami dan menguasai semua atas hak-hak setiap jamaah haji Indonesia. Karena tanpa mengetahui hak jamaah, sulit rasanya untuk memberikan pelayanan dengan baik.

“Semua petugas PPIH wajib memahami, mengetahui, dan menguasai berbagai kewajiban pada diri setiap petugas,” tegas Menag.

Di akhir sambutan, Menag Lukman berpesan, agar petugas PPIH Arab Saudi memahami bahwa hakikat haji itu sebagai perpindahan yang dinamis, mulai dari tanah air, hingga berada di Arab Saudi, dan kembali lagi ke tanah air.

“Dari sekitar 221 ribu jamaah Indonesia, puncak perpindahan pergerakan itu adalah saat wukuf di Arafah,” kata Menag.

Sebelumnya, Dirjen PHU Nizar Ali melaporkan bahwa petugas haji terbagi dua, yaitu: yang akan menyertai jamaah haji atau yang biasa disebut petugas kelompok terbang (kloter) dan petugas yang tidak menyertai jamaah haji disebut nonkloter. Petugas kloter terdiri dari Tim Pemandu Haji Indonesia (TPIH), Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).

Direktur Bina Haji Khoirizi menyampaikan bahwa jemaah haji Indonesia tahun 2018 terbagi dalam 511 kloter yang memerlukan 511 TPHI, 511 TPIHI, dan 1533 TKHI. Sementara kuota petugas nonkloter yang tergabung dalam PPIH Arab Saudi setidaknya ada sekitar 800 orang.

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua