Nasional

Menag - Delegasi Australia Bahas Kerjasama Pendidikan dan Keagamaan

Menag Lukman dan Ketua Asosiasi Institut Australia Indonesia, Associate Professor Gregory Fealy bahas sinergi pendidikan dan keagamaan. (foto:Arif)

Menag Lukman dan Ketua Asosiasi Institut Australia Indonesia, Associate Professor Gregory Fealy bahas sinergi pendidikan dan keagamaan. (foto:Arif)

Jakarta (Kemenag) --- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menerima kunjungan Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia, Allaster Cox di ruang kerjanya, Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4, Jakarta Rabu (09/05). Ikut hadir juga Ketua Asosiasi Institut Australia Indonesia, Associate Professor Gregory Fealy, Kepala Seksi Politik Boyd Whalan, dan Giza Leyne.

Pertemuan tersebut membahas kerjasama pendidikan dan keagamaan dua negara yang selama ini sudah berjalan dengan baik. Mengawali pertemuan, Menag Lukman menyapa sahabat lamanya, Greg Fealy yang sejak dulu menjadi Indonesianis dan peneliti soal-soal politik Islam di Indonesia.

"Ini teman lama saya," ujar Menag saat menjabat tangan Greg Fealy seraya menyambut rombongan lain.

Kepada Menag, Greg Fealy bercerita tentang program strategis Pemerintah Australia dan Indonesia, yaitu Partnership in Islamic Education Scholarship (PIES). Program ini sudah berlangsung beberapa tahun.

"Ini program beasiswa dari Australia yang diperuntukkan bagi dosen perguruan tinggi Islam yang sedang menyelesaikan program Doktor. Setiap tahun, ada 6 dosen yang kami seleksi dan diberangkatkan ke Australia untuk mendapatkan bimbingan langsung dari pengajar terbaik di Australian National University (ANU). Mereka diutamakan berasal dari wilayah Indonesia Timur dan ada kuota khusus bagi perempuan," jelas Greg.

Greg juga menyebut Program Pertukaran Muslim (Muslim Exchange Program) antara dua negara untuk membangun kesalingmengertian dan memperkuat diplomasi people to people. "Program Pertukaran Muslim ini untuk membangun dan memperkuat hubungan antara para pemimpin muda Muslim di Australia dan Indonesia. Kami membekali mereka dengan pengalaman yang mengubah hidup," kata Greg yang fasih berbahasa Indonesia.

Selain pertukaran muslim, pemerintah Australia juga bekerjasama dalam pengembangan pendidikan untuk lembaga pendidikan keagamaan di bawah Kementerian Agama. Kerjasama tersebut antara lain memberi kesempatan kepada guru madrasah untuk mengenyam pendidikan doktoral di negeri Kanguru.

Allaster Cox menambahkan, Muslim Australia berkunjung ke Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar untuk mendalami keragaman dan toleransi. Dalam program yang berlangsung selama dua pekan (5 - 17 Maret 2018), kelompok ini bertemu organisasi-organisasi Islam, para pemimpin komunitas, pesantren, akademisi, dan media. Program mereka mencakup kegiatan budaya dan antaragama, antara lain menghadiri ibadah salat Jumat di Masjid Istiqlal dan mengunjungi Candi Borobudur.

Sementara Muslim Indonesia berkunjung ke Melbourne, Sydney, dan Canberra untuk memperoleh pengalaman keragaman multikultural Australia. "Kita perlu belajar tentang praktik Islam di Indonesia karena kami tahu kami hidup dalam pergaulan global. Dan Islam menjadi faktor penting. Apalagi jumlah penganut Islam di Australia juga banyak," ungkapnya.

Pemerintah Australia juga tertarik dengan gelaran Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI). Menurut Allaster, hanya di Indonesia, ulama perempuan mendapat perhatian dari pemerintah.

Menag Lukman Hakim menyambut baik kerja sama antar dua negara Indonesia-Australia ini, khususnya di bidang pendidikan dan keagamaan.

"Saat ini Kemenag memiliki 58 perguruan tinggi keagamaan yang terdiri dari STAIN, IAIN, dan UIN (Universitas Islam Negeri). Tentunya kerja sama ini sangat penting. Kami sangat memerlukan program ini dalam mengambangkan wawasan dan menambah banyak pengalaman. Mudah-mudahan kedua belah pihak mendapat manfaat dari program ini," harap Menag.

Turut mendampingi Menag, Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Ahmad Gunaryo, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Mastuki, Kasubdit Kelembagaan dan Kerja Sama Direktorat PTKI Agus Sholeh, dan Kabag TU Pimpinan Khoirul Huda.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua