Nasional

Menag Dukung UIN Syarif Hidayatullah Jadi PTNBH

Menag Lukman Hakim Saifuddin saat menerima Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dede Rosyada (foto:Sugito)

Menag Lukman Hakim Saifuddin saat menerima Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dede Rosyada (foto:Sugito)

Jakarta (Kemenag) --- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberi dukungan kepada Uiniversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah untuk menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH). Jika terwujud, maka UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan menjadi PTNBH pertama pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) binaan Kementerian Agama.

“Kalau lebih banyak manfaatnya, jalan saja. Itulah kenapa perlu orang independent melakukan assessment,” kata Menag Lukman saat menerima Rektor UIN Syarif Hidayatullah beserta rombongan di kantor Kemenag jalan lapangan Banteng Barat nomorm 3-4, Jakarta, Selasa (20/03).

Bagi Menag Lukman, rencana UIN Syarif Hidayatullah untuk menjadi PTNBH merupakan terobosan baru dan bagus. Selain menjadi yang pertama pada PTKIN, UIN Jakarta bisa menjadi model ke depannya. “Ini terobosan bagus, ini Perdana pada PTKIN. Jika ini berjalan bagus akan menjadi model ke depannya,” kata Menag Lukman didampingi Direktur Diktis Arskal Salim.

Menag Lukman Hakim Saifuddin saat memberi penjelasan tanggapan terhadap planning UIN Syahid menjadi PTNBH (foto:Sugito)

Sebelumnya Rektor UIN Syarif Hidayatullah Dede Rosyada menjelaskan maksud kedatangannya untuk mendengarkan pandangan Menag Lukman atas rencana UIN Syarif Hidayatullah menjadi PTNBH.

Mantan Direktur Diktis (2011-2014) Kemenag ini juga menyampaikan bahwa saat ini di Indonesia sudah ada 11 PTNBH di bawah naungan Kemenristek Dikti, yakni Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Sumatera Utara, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Teknologi Sepuluh November Surabaya.

“PTNBH yang bagus, masih ITB UI dan UGM,” tambah Dede Rosyada.

Diharapkan Dede Rosyada, ke depannya UIN Syarif Hidayatullah akan menambah jumlah PTNBH yang ada di Indonesia. “Dalam perspektif BAN-PT, UIN Syarif second layernya,” tambah Dede.

Dede Rosyada juga menjelaskan manfaat PTNBH ini. "Tidak hanya pengembangan dalam dunia pendidikan, PTNBH juga bisa mengembangkan bisnis sekaligus menjadi pemiliknya. Misalnya pengembangan rumah sakit dan hotel. Selain itu, akses perguruan tinggi (PT) akan semakin banyak.

“Kalau sudah PTNBH struktur kampus akan dikelola senat. Hal ini akan lebih cepat dalam mengambil keputusan,” tegas Dede Rosyada.

Dalam pertemuan tersebut, Dede Rosyada juga menyampaikan proposal PTNBH yang terdiri dari evaluasi diri, rencana PTNBH, statuta dan Renstra UIN Syarif Hidayatullah kepada Menag Lukman.

Menurut Dede Rosyada, ada beberapa aspek pada UIN Syarif Hidayatullah yang sudah bisa menjadi bahan promosi sebagai PTNBH, antara lain: pencapaian prestasi kampus, akresditasi prodi sudah 60 persen A, dosen sudah sebanyak 900 orang dengan komposisi profesor sudah 73 persen. BLU UIN Syarif Hidayatullah juga sudah cukup kuat. Bahkan, dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) UIN Syarif Hidayatullah sudah bisa digunakan untuk membangun infrastruktur.

Selain itu, papar Dede Rosyada, kerjasama UIN Syarif Hidayatullah dengan Universitas Internasional juga sudah mencapai 30 kampus. Jumlah mahasiswa asing sekarang mencapai 400 mahasiswa, dari awal hanya 60 orang.

“Progres ini menurut analisis kami sudah layak dipromosikan menjadi PTNBH. Ini akan menjadi pengalaman pertama bagi PTKIN,” kata Dede Rosyada.

Tampak Hadir mendampingi Rekrot UIN Syarif Hidayatullah Murodi (Warek IV), Abdul Hamid (Warek II), Arief Subhan (Dekan Fidkom), Hamka Hasan (Dekan FDI), Arief Mufraini (Dekan FEB), Wahdi Sayuti (Kapuslitpen), Tantan Hermansyah dan Kholis Ridho (tim PTNBH).

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua