Nasional

Menag: Dzikir, Alternatif Penyampaian Aspirasi Buruh

Bekasi (Pinmas) - Menteri Agama Suryadharma Ali berharap kegiatan dzikir akbar dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional bisa menjadi alternatif penyampaian aspirasi. "Demonstrasi adalah salah satu cara menyampaikan aspirasi dan dibenarkan selama dilakukan secara damai. Tapi ada cara lain yang lebih positif, yakni dengan berdzikir," kata Menag melalui pidato pembukaan dzikir akbar yang diikuti 8 ribu buruh di Jababeka I Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu pagi. Menurutnya, kegiatan dzikir bertema "Pengusaha dan Pekerja Berdzikir Menuju Masyarakat Industri Yang Harmoni dan Sejahtera" merupakan yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia.

Kegiatan yang berlangsung di Jalan Jababeka 16, Blok U, Kawasan Industri Jababeka I Cikarang itu turut pula dihadiri sejumlah perwakilan pengusaha dari Forum Investor Bekasi, serta sejumlah perwakilan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) setempat. "Dalam kegiatan ini, perwakilan buruh bisa menyampaikan aspirasi dengan cara yang santun. Saya yakin pengusaha dan pemerintah akan mendengarkan tuntutan dan aspirasi itu dengan baik," kata Menag. Menurutnya, dzikir adalah hal penting bagi masyarakat sebagai upaya mengingat Allah dan introspeksi evaluasi diri.

"Dzikir juga merupakan sarana bertobat dan usaha bersyukur pada Allah atas nikmat yang telah diterima selama ini," kata Menag. Menurutnya, nasib Indonesia saat ini berada di tangan seluruh masyarakatnya. "Untuk membangun sebuah negara, modalnya yaitu harmoni dan rukun. Bagaimana kita bisa membangun kalau masyarakatnya tidak rukun. Mana mau investor masuk kalau Indonesia tidak rukun," kata Menag. Menurutnya, pemerintah harus akan terus mengupayakan investasi masuk dalam jumlah sebanyak-banyaknya agar tercipta penyerapan tenaga kerja sehingga masyarakat makmur dan sejahtera. "Tunjukan kita buruh yang ingin membangun Indonesia. Jadikan Indonesia tempat investasi yang menarik agar target pemerintah untuk menuntaskan kemiskinan dan pengangguran tercapai," kata Menag. (ant/ess)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua