Nasional

Menag Harap MUI Jadi Inisiator Proses Implementasi Misi Islam Moderat

Menag Lukman Hakim Saifuddin memberikan sambutan pada Rakerna III MUI Tahun 2017 di Bogor. foto: gito

Menag Lukman Hakim Saifuddin memberikan sambutan pada Rakerna III MUI Tahun 2017 di Bogor. foto: gito

Bogor (Kemenag) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi inisiator sekaligus eksekutor dalam proses implementasi misi implementasi Islam moderat (wasathiyah). Menurutnya, hal yang dapat dilakukan misalnya, membuat modul pelatihan dakwah wasathiyah bagi para da’i -baik yang sering on air di media massa, atau yang off air di masjid dan majelis taklim.

“Setelah dilatih, para da’i diterjunkan secara sistematis dan terstruktur ke masjid-masid dan majelis taklim lainnya dengan pengawasan ulama senior,” ujar Menag saat memberi sambutan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Majelis Ulama Indonesia (MUI) masa khidmat 2015-2020 di Bogor, Selasa (28/11) malam. Rakernas MUI tahun ini mengusung tema “Meneguhkan Peran MUI dalam Menerapkan Islam Wasathiyah dan Arus Baru Ekonomi Indonesia”.

Menag berharap, modul pelatihan berisi tentang kearifan-kearifan, hikmah dan dimensi keluhuran budi yang diajarkan Islam, bukan materi yang dapat memperuncing persoalan khilafiyah.

“Seandainya pun persoalan khilafiyah disampaikan dalam modul, saya harapkan hanya yang terkait dengan pengenalan terhadap keragaman pendapat, bagaimana cara mengkompromikan dan menyelesaikannya. Hal semacam ini biasanya dikenal dengan istilah fiqhul ikhtilaf,” katanya.

Hari ini, ujar Menag, materi fikih dakwah yang berbasis pada fiqhul ikhtilaf menjadi sangat relevan, karena dunia dakwah beberapa dekade terakhir tidak hanya di negara ini tapi di negara lainnya mengalami turbulensi disebabkan adanya model dakwah yang berbasis truth claim (klaim kebenaran).

“Kendati pengikut dan pengamal metode dakwah berbasis truth claim (klaim kebenaran) ini tidak besar, tapi efek dan dampak negatifnya sangat meresahkan masyarakat, dan pada titik tertentu bisa mengancam keutuhan bangsa,” ucapnya.

Ketua Umum MUI K.H. Ma’ruf Amin menyampaikan, rakernas MUI ini dijadikan untuk melakukan penilaian-penilaian dalam merespon berbagai keadaan kekinian dan masalah yang berkembang saat ini untuk disikapi dan memberikan berikan pandangan kepada bangsa dan negara.

“Islam wasathiyah kita kembangkan tidak hanya secara nasional juga internasional, karenanya MUI terus melakukan kader-kader dai wasathiyah baik lokal dan internasional,” ujar Kyai Ma’ruf.

Hadir Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI K.H. Dr. Didin Hafidhuddin, pengurus MUI pusat dan pimpinan MUI Provinsi.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua