Nasional

Menag: Kemenag Pantau Terus Masalah Ebola

Jakarta (Pinmas) —- Menag Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan masalah kesehatan di Arab Saudi, khususnya yang terkait dengan penyebaran Virus Ebola. Menag mengaku terus melakukan koordinasi dan komunikasi intensif dengan Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Haji di Arab Saudi.

“Kami terus secara intensif melakukan komunikasi dengan Kementerian Kesehatan Indonesia dan Kementerian Haji Arab Saudi,” kata Menag kepada pers di Jakarta, Jumat (29/08).

“(Jamaah tidak perlu khawatir karena) Terus dipantau perkembangan virus ini. Kita terus berkomunikasi dengan pihak otoritatif di Arab Saudi,” tambahnya.

Dikatakan Menag bahwa Ibu Menteri Kesehatan juga sudah menyatakan kepada dirinya bahwa akan selalu memberikan informasi terkini terkait perkembangan masalah virus Ebola. “Ibu Menkes sudah menyatakan ke saya kalau ada info baru akan segera dikomunikasikan sehingga kalau sekarang belum ada, memang belum ada kendala,” kata Menag.

4 Negara Dilarang Kirim Jamaah

Menag mengatakan bahwa Pemerintah Arab Saudi juga sudah mengeluarkan kebijakan tegas terhadap empat negara di Afrika Barat yang diduga menjadi awal penyebaran virus Ebola. Keempat Negara tersebut adalah Liberia, Nigeria, Guinea, dan Sierra Leone.

“Empat negara di Afrika Barat yang diduga menjadi awal penyebaran virus ini, untuk tahun ini agar tidak mengirimkan jamaah hajinya,” kata Menag.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Tjandra Yoga Aditama, Selasa (19/08) menjelaskan bahwa total kumulatif kasus ebola secara global ada 2.127 kasus dengan 1.145 kematian atau (case fatality rate) CFR mencapai 54,12 persen.

Sebaran kasus pada 4 negara terjangkit di Afrika Barat :

• Guinea : 519 Kasus (376 kasus konfirmasi, 133 kasus probable, dan 10 kasus suspek) termasuk 380 kematian dengan CFR 73,21 persen.

• Liberia : 786 kasus (190 kasus konfirmasi, 423 kasus probable, dan 173 kasus suspek) termasuk 413 kematian dengan CFR 52,54 persen.

• Sierra Leone : 810 kasus (733 kasus konfirmasi, 38 kasus probable dan 39 kasus suspek) termasuk 348 kematian dengan CFR 42,96 persen.

• Nigeria : 12 kasus (0 kasus probable dan 1 kasus suspek) termasuk 4 kematian dengan CFR 33,33 persen.

Tjandra Yoga menegaskan bahwa di Indonesia, hingga kini belum ditemukan kasus suspek /probable/konfirmasi sampai dengan hari ini (19/08).

Sebelumnya, ketika disinggung tentang antisipasi masalah kesehatan, utamanya terkait Virus Ebola, Menag meyakinkan bahwa Pemerintah sudah siap melakukan langkah antisipatif.

“Kami telah siap, dan setiap saat berkoordinasi dengan kementerian Kesehatan RI dan kementerian Kesehatan Arab Saudi agar jama’ah kita yang terkendala atau terserang penyakit, segera kita tangani. Di Makah misalnya, kita mempunyai balai pengobatansendiri sekelas rumah sakit kelas C, yang mempunyai 150 bad, yang secara intensif melakukan pengawasan. Di Madinah, kita juga mempunyai balai pengobatan sekelas rumah sakit kelas D. Dan tempat lain di embarkasi kita sudah siap jika terjadi sesuatu kepada para jamaah,” urai Menag saat ditemui usai menutup Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Expo Madrasah, Makassar, Kamis (28/8).

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua