Nasional

Menag: Khutbah Diharapkan Jelaskan Hikmah dan Hakikat Idul Fitri

Menag Lukman beri keterangan pers usai memimpin Sidang Isbat Awal Syawal 1438H. (foto: daniel)

Menag Lukman beri keterangan pers usai memimpin Sidang Isbat Awal Syawal 1438H. (foto: daniel)

Jakarta (Kemenag) --- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap para khatib dapat menjelaskan hikmah dan hakikat Idul Fitri dalam khutbahnya. Harapan ini disampaikan Menag menjawab pertanyaan wartawan usai memberikan keterangan pers hasil Sidang Isbat Awal Syawal 1438H di Gedung Kementerian Agam Jakarta.

“Isi khatib, kita berharap mudah-mudahan khutbah salat id besok itu betul-betul mampu menjelaskan hikmah dari idul fitri. Bahwa hakikat id itu apa? Lalu apa hikmahnya? dan apa tindak lanjut setelah kita menyelsaikan Ramadan,” harap Menag di Jakarta, Sabtu (24/06).

“Selama Ramadan kita telah melatih dan mengevaluasi diri. Lalu mulai syawal dan selanjutnya apa yang sebaiknya dilakukan sebagai muslim yang baik,” sambungnya.

Menag menegaskan bahwa harapan ini sekedar imbauan. Menurutnya, Pemerintah yakin para khatib telah memiliki kedewasaannya untuk menyampaikan isi khutbah dengan penuh kesantunan dan ukuran kepatutan sehingga idul fitri terjaga kekhidmatannya.

“Pemerintah percaya betul para khatib kita sudah memiliki kematangan, kedewasaannya dalam menentukan materi dan menyampaikan khutbahnya,” ujar Menag.

Pemerintah telah menetapkan 1 Syawal jatuh pada 25 Juni 2017 dalam sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Sidang yang berlangsung usai Salat Magrib ini diikuti duta besar negara sahabat, serta utusan dari ormas-ormas Islam, antara lain: NU, Muhammadiyah, Persis, Al Wasliyah, dan lainnya. Sebelumnya, Tim Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama Cecep Nurwendaya menyampaikan paparan posisi hilal awal Syawal secara astronomis (hisab).

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua