Nasional

Menag: Masyarakat Rindu Figur Ulama Yang Menyatu Dengan Umat

Yogyakarta (Pinmas) —- Di era sekarang semakin banyak diperlukan ulama yang menjadi panutan umat. Masyarakat rindu dengan figur teladan para tokoh agama Islam.

Hal tersebut disampaikan Menag dalam pengajian Ramadhan Muhammadiyah 1435, Kamis (03/07), di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

“Dari apa yang saya amati, banyak diperlukan ulama yang menjadi panutan umat yang dilahirkan oleh organisasi keagamaan yang besar dan terkemuka seperti Muhamadiyah ini,” ujar Menag.

“Kita tidak mungkin memutar zaman ke belakang. Namun tidak dapat dipungkiri kerinduan dan kebutuhan generasi sekarang terhadap figur panutan dan pemimpin yang berintegritas dan menyatu dengan umat sangat terasa belakangan ini,” tambahnya.

Menag berharap proses kaderisasi ulama dapat digarap secara serius dan bersama-sama. Disamping itu, lanjut Menag, upaya lain yang perlu dilakukan adalah menperbanyak dan mempertinggi mutu amal usaha, meningkatkan sistem kaderisasi, serta mempererat ukhuwah antara sesama organisasiIslam.

Ditambahkan Menag, tantangan dakwah ini menunjukkan bahwa masih banyak umat Islam yang belum memahami Islam secara baik sehingga mudah terperosok ke dalam fahan beragama yang salah.

“Saya kira ke depan diperlukan ulama-ulama yang tangguh serta pejuang-pejuang dakwah dan sosial yang istiqamah yang sanggup mewujudkan masyarakat yang diinginkan, yaitu masyarakat Islam yang sebenar-benarnya sesuai dengan yang dicita-citakan para ulama pendahulu,” pesan Menag.

Dalam sambutannya, Menag juga menyinggung masalah hubungan negara dan agama. Menurut Menag, keduanya bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.

“Mata uang memiliki dua sisi yang berbeda, namun keduanya tidak dapat dipisahkan. Hal tersebut sama dengan Negara dan Agama dalam kehidupan berbangsa Negara Indonesia,” terangnya.

Mengapa demikian, Menag mengatakan bahwa karena negara kita bukan negara Islam, namun juga bukan juga negara liberal.

Menurutnya, alenia pertama pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya,” menegaskan bahwa kemerdekaan Negera kita tidak semata-mata hasil dari para pejuang. (cw/mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua