Nasional

Menag Optimis Penyelenggaraan Haji Tahun Ini Membaik

Jakarta (Pinmas) --- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin optimis penyelenggaraan ibadah haji 1435H/2014M akan berjalan dengan lebih baik. Ini tidak terlepas dari kerja keras semua pihak dalam melakukan persiapan penyelenggaraan ibadah haji

“Alhamdulllah dari waktu ke waktu semakin baik. Kita semakin optimis bahwa haji ini bisa diselenggarakan dengan kualitas yang lebih baik. Karena pemondokan di Makkah sudah 100% disewa dengan kondisi rumah yang baik-baik semua,” kata Menag usai buka puasa bersama dengan tokoh agama dan wartawan koordinatoriat Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (25/07).

“Di Madinah juga seperti itu, hampir 100%. Jaraknya juga relatif lebih dekat dengan Masjid Nabawi,” tambahnya.

Namun, Menag mengaku bahwa jarak pemondokan jamaah ke Masjidil Haram memang lebih jauh dengan jarak terjauh sekitar 4 km. Menurutnya, ini tidak terelakan karena adanya kebijakan perluasan Masjidil Haram yang dilakukan secara besar-besaran.

Untuk memfasilitasi ibadah jamaah haji Indonesia selama di Makkah, Kementerian Agama telah menyiapkan fasilitas bus salawat yang akan mengantar jamaah dari pemondokan ke Masjidil Haram. “(terkait jarak yang jauh) Kita kemudian mensiasatinya dengan menyediakan bus untuk mengantar jamaah melakukan salat lima waktu di Masjidil Haram. Bus itu beroperasi selama 24 jam dari pemondokan ke Msjidil Haram pulang pergi,” terangnya.

Terkait kuota haji, Menag mengatakan bahwa itu sudah terisi lebih dari 98%. Kalau tetap tidak terserap secara maksimal dan optimal, Menag berharap sisa kuota tersebut untuk dikembalikan kepada setiap provinsi dan Kab/Kota untuk digunakan sesuai dengan nomor urutnya.

“Prinsipnya, berapapun sisa kuota, sedapat mungkin harus digunakan oleh para jamaah haji yang sudah ngantri bertahun-tahun itu. Jadi urutan berikutnya dan seterusnya,” tuturnya.

Masa pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) regular tahap ketiga (kuota nasional) telah ditutup, Kamis (24/07). Setelah diperpanjang sampai dua kali, kuota haji regular ini tersisa untuk 714 calon jamaah haji yang terdiri dari 564 kuota calon jamaah haji regular dan 150 kuota petugas haji daerah. Sesuai ketentuan, apabila masih terdapat sisa kuota calon jamaah haji reguler pada akhir masa perpanjangan pelunasan tahap III (kuota nasional), maka sisa kuota dimaksud akan dikembalikan ke masing-masing Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota untuk diisi sesuai nomor urut porsi berikutnya.

Apakah mungkin kuota tersebut dimanfaatkan untuk menambah jumlah pembimbing ibadah haji? Menag mengaku bahwa memang ada keluhan tentang kurangnya pembimbing ibadah. Namun apakah sisa kuota bisa dimanfaatkan untuk itu , Menag mengatakan bahwa dirinya harus mendalami terlebih dahulu apakah hal itu tidak menyalahi ketentuan? “Ini bagian yang saya konsultasikan ke KPK. Apakah ini tidak menyalahgunakan kewenangan karena yang menggunakan tidak jamaah haji yang antri yang urut itu, meskipun realitas di lapangan sangat membutuhkan,” tutur Menag.

“Jadi kalau dimungkinkan, memang yang prioritas utama adalah mereka. Karena memang fakta di lapangan kita kekurangan pembimbing ibadah haji. Kalaulah terpaksa harus digunakan bukan untuk calon jamaah nomor urut berikutnya, menurut saya yang paling utama adalah kepada pembimbing. Tapi ini belum menjadi kebijakan, ini masih dalam wacana,” imbuhnya.

Disinggung tentang jumlah rombongan Amirul Hajj, Menag mengatakan bahwa rombongan Amirul Hajj tahun ini hanya 11 orang. “Presiden meminta saya sebagai Amirul Hajj. Adapun timnya sedang disusun, siapa naibnya, anggotanya dan seterusnya,” ujarnya. (mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua