Nasional

Menag: Terima Kasih Pentashih Alquran!

Menag bersama Tim Pentashih LPMQ Kemenag. (foto: Furqan)

Menag bersama Tim Pentashih LPMQ Kemenag. (foto: Furqan)

Jakarta (Kemenag) --- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyambut baik ditetapkannya pentashih sebagai jabatan fungsional tertentu di Kementerian Agama. Menag secara khusus bahkan menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para penjaga mushaf Alquran di Indonesia ini.

“Terima kasih para pentashih,!” kata Menag saat memberikan sambutan pada Peluncuran Terjemahan Al-Qur’an Edisi Penyempurnaan yang diselenggarakan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat di Gedung Bayt Al-Quran & Musuem Istiqlal TMII, Jakarta, Senin (14/10) lalu.

Hadir Kepala Badan Litbang dan Diklat, Abdurahman Masud, Kepala Badan Bahasa Kemendikbud, Dirjen Pendidikan Islam, perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan mantan Menteri Agama, Prof. Dr. KH. Said Aqil Husen Al-Munawar. Acara ini diikuti oleh 150 undangan dari berbagai kalangan, di antaranya penyuluh, mahasiswa, peneliti, dosen, praktisi Al-Qur’an, dan masyarakat lainnya yang memiliki perhatian dalam pegembangan kajian Al-Qur’an.

Kepala LPMQ Kemenag Muchlis M Hanafi menjelaskan, pentashih adalah ASN Kemenag yang melaksanakan tugas pentashihan Alquran. Mereka adalah para penghafal Alquran 30 juz, yang menguasai ulumul quran, khususnya dalam Ilmu Rasm, Ilmu Qiraat, Ilmu Dlabt, dan Ilmu Waqaf-Ibtida, serta memahami teknis pentashihan Mushaf Alquran.

“Tugas pentashih adalah menjaga kesucian Alquran dari segala bentuk kesalahan,” tegasnya.

Menurut Muchlis, setiap master mushaf Alquran, sebelum dicetak dan diedarkan kepada masyarakat Indonesia, terlebih dahulu harus diperiksa, dibaca dengan seksama, cermat, dan berulang-ulang oleh para pentashih hingga tidak ditemukan kesalahan.

“Setiap hari seorang pentashih harus memeriksa 3 juz naskah master mushaf Alquran. Dalam setahun setidaknya mereka menyelesaikan 600 juz master mushal Alquran dari 288 penerbit Alquran yang ada di Indonesia,” tuturnya.

Kabid Pentashihan Deni Hudaeni menambahkan, pentashih juga bertanggung melakukan pembinaan kepada para penerbit Alquran, percetakan dan masyarakat serta mengawasi peredaran mushaf Alquran. Data LPMQ mencatat bahwa di Indonesia yang setiap tahunnya peredaran Alquran mencapai sekitar 12juta eksemplar.

“Mengingat begitu besarnya tanggung jawab pentashih, sudah sepatutnya negara mengapresiasi dengan menetapkan pentashih sebagai jabatan fungsional,” ujarnya.

Berikut ini daftar pentashih Alquran pada LPMQ Kemenag:
1. Dr. KH Muchlis M. Hanafi, MA (Ketua)
2. Dr. KH Ahsin Sakho Muhammad (Anggota),
3. Dr. KH Muhaimin Zen (Anggota),
4. Dr. KH Ahmad Fatoni (Anggota),
5. Dr. Ali Nurdin (Anggota),

6. Dr. Husnul Hakim (Anggota),
7. Dr. Bunyamin Yusuf Surur (Anggota),
8. Dr. Romlah Widyati (Anggota),
9. Dr. Husnul Khatimah (Anggota),
10. Drs. Badri Yunardi (Anggota),

11. Drs. Syatibi Al-Haqiri (Anggota),
12. Drs. Mazmur Sya'rani (Anggota),
13. Abdul Aziz Sidqi MA (Anggota),
14. Deni Hudaeni MA (Anggota),
15. Dr. Zainal Arifin Madzkur (Anggota),

16. Zarkasi MA (Anggota),
17. Fahrur Rozi MA (Anggota),
18. Ahmad Khotib MA (Anggota),
19. Bagus Purnomo M.Hum (Anggota),
20. Dr. Ahmad Badruddin (Anggota),

21. Imam Muttaqin S.Th.I. (Anggota),
22. Ahmad Nur Qomari SHI (Anggota),
23. Tuti Nurkhayati SHI (Anggota),
24. Dra. Liza Mahzumah (Anggota),
25. Ida Zulfiya MA (Anggota),

26. Anton Zailani M.A.Hum (Anggota),
27. Mustopa M.Si. (Anggota),
28. Ahmad Munawar MA (Anggota),
29. Abdul Hakim M.Si (Anggota),
30. Saifudin M.A.Hum (Anggota),

31. Sholeh S.Ag. (Anggota),
32. Samiah Khatib MA (Anggota),
33. Hikmawati Lc (Anggota),
34. M Zamroni Ahbab SSI (Anggota),
35. Mustakim Lc (Anggota), dan
36. Ilfi Zakiah Darminta (Anggota).
(Must)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua