Nasional

Menag: Tidak Ada Satupun Pemondokan Jamaah Berupa Bangunan Tua

Jakarta (Pinmas) —- Menag Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa kualitas pemondokan, baik di Makkah maupun di Madinah terus ditingkatkan sehingga lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Menag memastikan bahwa pada penyelenggaraan ibadah haji 1435H/2014M tidak ada satupun pemondokan jamaah yang berupa bangunan tua.

“Tidak ada lagi satupun rumah dalam kondisi bangunan tua, semuanya adalah bangunan baru setara hotel bintang 3 ke atas,” tegas Menag dalam jumpa pers usai melepas kloter pertama jamaah haji Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) di Asrama Haji Pondok Gede, Senin (01/09) pagi.

Dalam kesempatan tersebut, Menag didampingi oleh Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Abdul Djamil.

Menurutnya, perbaikan demi perbaikan ini terus dilakukan sebagai bagian dari komitmen Kemenag untuk terus melakukan pembenahan manajemen operasional penyelenggaraan ibadah haji. Sampai dengan hari ini, persiapan pemondokan, khusus untuk Madinah dan Makkah sudah 100%.

“Seluruh Pemondokan sudah siap untuk ditempati jamaah haji Indonesia,” kata Menag.

Namun, Menag mengaku bahwa hotel transito Di Jeddah yang diperuntukan bagi jamaah haji saat kepulangan, khususnya yang dari Madinah, masih dalam proses negosiasi. “Sampai hari ini masih terus kita lakukan negosiasi. Tapi semuanya masih on schedule sesuai dengan jadwal kita karena kepulangan masih lama. Insya Allah akan bisa kita tuntaskan dalam satu dua minggu ke depan,” terangnya.

Tidak hanya soal pemondokan, peningkatan kualitas juga dilakukan pada aspek katering. Dikatakan Menag, bahwa Ditjen PHU telah melakukan pemantauan katering yang sangat ketat sehingga tidak hanya kualitas menu makanan yang memenuhi gizi, tapi juga ketepatan waktu penyajiannya ke jamaah haji.

Selama di Madinah, lanjut Menag, jamaah haji Indonesia akan mendapatkan makan dua kali sehari selama kurang lebih delapan hari, makan siang dan malam. “Box makanan yang diberikan ke jamaah kita bedakan warnanya, untuk siang dan malam, sehingga tidak terjadi makan untuk siang disajikan untuk malam. Kita bedakan dengan warna sehingga ketepatan waktu menjadi penting,” kata Menag. (mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua