Nasional

Menuju Embarkasi Penuh di Bengkulu

Bengkulu (Pinmas) —- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (LHS) meminta Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu untuk memprioritaskan program persiapan mewujudkan embarkasi penuh di Provinsi Bengkulu. Di hadapan Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamzah, Menag berharap Bandara Fatmawati Soekarno juga bisa diperpanjang run way-nya sehingga pesawat berbadan besar nantinya bisa beroperasi di Bengkulu.

“Harapan kami, Bandara Fatmawati Soekarno memperpanjang run waynya, agar pesawat berbadan lebar bisa beroperasi di Bengkulu,” demikian dikatakan Menag saat bersilaturahim dan melakukan pembinaan Aparatur Kemenag Provinsi Bengkulu, di Asrama Haji Bengkulu, Rabu (10/12).

Hadir dalam Silaturahim dan Pembinaan tersebut, Gubernur Bengkulu Junaidi Hamzah, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Suardi Abbas, para Kepala Kenkemenag Kabupaten/Kota se Bengkulu, Kepala KUA, Kepala Madrasah, baik MIN, MTs maupun MAN se-Bengkulu, para tokoh ormas keagamaan, para pemuka agama, FKUB, dan lainnya.

Harapan ini disampaikan Menag merespon laporan dari Kakanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Suardi Abbas bahwa masyarakat Bengkulu memimpikan adanya embarkasi penuh di Provinsi Bengkulu. “Kami memimpikan adanya embarkasi penuh di Bengkulu, mengingat, waiting list di Bengkulu sekitar 10 tahun. Kami juga akan mendapatkan bantuan dari Ditjen PHU untuk merealisasikan impian tersebut. Mohon kiranya Bapak Menteri berkenan untuk meninjau lokasi yang hanya berjarak 60 M dari gedung ini,” urai Kakanwil.

Hal yang sama juga ditegaskan oleh Gubernur Bengkulu Junaidi Hamzah. Menurutnya, embarkasi penuh sangat dibutuhkan di Bengkulu. “Kami siap Pak Menteri. Gedung diklat bisa dijadikan sebagai asrama haji (dulu). Kita masih punya tanah luas. Ada tanah seluas 12 H yang bisa digunakan untuk membangun gedung diklat,” tutur Gubernur sembil menambahkan bahwa selama menjadi embarkasi antara, perjalanan calon jamaah haji dari Bengkulu ke Kota Padang memakan biaya hingga 7 M, dan itu ditanggung oleh Pemrov Bengkulu.

Akan hal ini, Menag meminta Kakanwil Kemenag untuk melakukan persiapan. Didampingi Gubernur dan Kakanwil, setelah acara selesai, Menag meninjau lokasi yang hendak dijadikan sebagai asrama haji.

Dalam kesempatan itu, Menag juga menyampaikan terima kasih atas komitmen kerjasama semua pihak sehingga penyelenggaraan ibadah haji tahun 2014 berjalan sukses. “Banyak pihak, baik dalam maupun luar negeri mengapresiasi kerja keras Ditjen PHU, termasuk Kerajaan Arab Saudi. Ke depan, pendaftaran dan pelunasan, pelayanan dalam negeri dan pelayanan di luar negeri akan terus kita perbaiki,” tandas Menag.

Sebelumnya, pada Maret 2013, Bandara Fatmawati Bengkulu telah ditetapkan Kementerian Agama menjadi embarkasi haji antara menuju Tanah Suci Makkah. Dengan adanya embarkasi antara, jamaah haji tidak harus menginap di Asrama Haji Padang. Namun, hanya istirahat sekitar satu jam di Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat, sebelum diberangkatkan ke Makkah.

Bandara Fatmawati Bengkulu baru bisa bisa melayani pesawat tipe Boeing 737 dengan kapasitas penumpang 215 orang, sehingga jamaah haji di daerah itu, sampai 2014 masih berangkat melalui Bandara Internasional Minangkabau. (G-penk/mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua