Nasional

Nurchaili, Guru Madrasah Peraih PTK Berprestasi Nasional

Jakarta (Pinmas) —- Ada yang berbeda pada peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di Istana Negara, 17 Agustus lalu. Dari sederet tamu undangan, ada salah satu guru madrasah yang hadir keistana karena berhasil menjadi salah satu juara Pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2014.

Adalah Nurchaili, Guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Darussalam Kabupaten Aceh Besar yang berhasil meraih juara tiga pada ajang pemilihan PTK berprestasi tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh 850 PTK berprestasi dari 33 provinsi. “Saya adalah satu-satunya peserta yang berasal dari madrasah binaan Kementerian Agama dari 850 peserta lainnya untuk berbagai jenjang,” jelas Nurchaili kepada kontributor Pinmas, Selasa (10/09).

Menurutnya, peserta pemilihan ini terdiri dari guru, kepala sekolah, pengawas, dan tutor dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan menengah yang menjadi juara di provinsi masing-masing. Acaranya berlangsung pada 13 – 19 Agustus 2014 yang lalu dan dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, di Jakarta.

“Alhamdulillah setelah melewati berbagai tahap penilaian yang ketat dan melelahkan, mulai dari penilaian portofolio, ujian tulis, tes kepribadian, tes wawasan pendidikan, tes substansi, tes pemahaman, tes psikologi, presentasi karya tulis, dan wawancara, yang dilakukan oleh tim juri yang berasal dari perguruan tinggi, praktisi pendidikan, dan dari Kemdikbud, saya berhasil meraih Juara III PTK Berprestasi Nasional Tahun 2014 untuk jenjang guru SMA/MA,” tuturnya.

Selain mengikuti peringatan detik-detik Proklamasi di Istana Negara, Nurchaili juga diikutsertakan dalam rangkaian kegiatan kenegaraan di DPR-RI serta silaturrahim dengan Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono dan beberapa pejabat negara lainnya, yang berlangsung di Jakarta International Expo Kemayoran, Senin malam (18/08/2014).

“Semoga prestasi ini dapat menjadi pemicu bagi rekan-rekan saya guru dilingkungan Kementerian Agama untuk berpartisipasi dan berprestasi,” harapnya.

Baginya, setiap guru memang harus berprestasi karena jika tidak berprestasi bagaimana kita bisa menjadi contoh teladan bagi peserta didik. “Seorang guru wajib menjadi teladan, terutama bagi peserta didiknya. Karena itu sebagai guru, saya memang harus berprestasi,” tegasnya.

Selain itu, kata Nurchaili, menjadi guru juga panggilan jiwa. Sejak duduk di kelas dua SMA, Nurchaili mengaku sudah meneguhkan niat dan tekat untuk menjadi seorang guru, khususnya guru kimia. “Saya yakin, guru adalah pekerjaan mulia dan terhormat. Sebab, sejatinya guru bukanlah sembarang pekerjaan, melainkan sebuah profesi yang pelakunya memerlukan persyaratan, baik terkait dengan akhlak, pengetahuan dan keterampilan,” katanya.

“Guru yang tugasnya mentransfer kepribadian akhlak, spiritual, ilmu dan keterampilan tidak akan bisa dibentuk secara mendadak dengan bekal seadanya. Guru mempunyai tugas yang amat strategis dan mulia,” tambahnya. (mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua