Nasional

Nyala Api Unggun Tandai Semangat Dasa Dharma Pramuka PPMN III

Sepuluh pramuka madrasah membacakan Dasa Dharma Pramuka mengawali prosesi penyalaan api unggun pada Penutupan PPMN III. (foto: zahirul)

Sepuluh pramuka madrasah membacakan Dasa Dharma Pramuka mengawali prosesi penyalaan api unggun pada Penutupan PPMN III. (foto: zahirul)

Bangka Tengah (Kemenag) --- Perhelatan Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) III 2017 ditutup oleh Sesditjen Pendidikan Islam, M. Ishom Yusqie. Upacara penutupan dihadiri Kepala BKSDM Suherman Jumli dan Plt. Bupati Bangka Tengah Ibnu Shaleh.

Seremonial penutupan diawali dengan penyalaan api unggun oleh pembina pramuka. Tepat pukul 20:00 WIB, api unggun yang berada pada salah satu sudut lapangan utama Bumi Perkemahan Selawang Segantang Bangka Tengah Kepulauan Bangka Belitung dinyalakan.

Menurut seksi acara penutupan, Afrizal, api unggun ini tersusun dari berbagai jenis kayu kering dengan ketinggian 4 meter dan diameter 2,5 meter. "Api unggun biasanya dinyalakan untuk penerangan di malam hari dan juga untuk mengusir binatang buas. Namun, secara simbolis juga digunakan untuk menyalakan semangat Dasa Dharma Pramuka," jelas Afrizal di Banka, Jumat (19/05).

Api unggun dinyalakan dengan cara memotong tali senar yang dibentangkan dari tengah tumpukan kayu dan dihubungkan dengan paku-paku, yang dibawahnya ada sejumlah kantong plastik berisi bensin. Tali senar itu dibentangkan ke arah menjauh sekitar 6 meter yang diikatkan dengan sebuah tiang. Di tengah tumpukan kayu ada beberapa lilin yang sudah dinyalakan.

"Begitu tali senar tersebut putus, maka paku-paku yang ada di kayu-kayu tersebut akan jatuh mengenai lilin dan kantong-kantong plastik berisi bensin. Dan terbakarlah kayu-kayu tersebut sehingga terjadi api unggun," ungkap Afrizal beberapa menit sebelum penyalaan api unggun dilaksanakan.

Dalam prosesi penyalaan api unggun, tali senar diputus oleh pembina pramuka, Kak Hardjono. Sebelum memutus tali senar, dia memberikan amanat kepada seluruh peserta PPMN untuk terus menyalakan semangat Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari.

Kak Hardjono juga berpesan agar peserta membawa pulang hal baik dan meninggalkan hal buruk selama mengikuti PPMN III.

Mengawali proses penyalaan api unggun, sepuluh perwakilan peserta membacakan Dasa Dharma pramuka dan mempersembahkannya kepada pahlawannya masing-masing.

Dasa Dharma Pramuka
1. Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa (dipersembahkan untuk Sultan Mahmud Badaruddin, Palembang)
2. Cinta Alam dan kasih Sayang Sesama Manusia (dipersembahkan untuk Nyi Ageng Serang, Jawa Tengah)
3. Patriot yang Sopan dan Kesatria (dipersembahkan untuk Nani Wartambone, Gorontalo)

4. Patuh dan Suka Bermusyawarah (dipersembahkan untuk Pangeran Hasanuddin, Gowa)
5. Rela Menolong dan Tabah (dipersembahkan untuk Bung Tomo, Jawa Timur)
6. Rajin, terampil dan Gembira (dipersembahkan untuk Nyimas Rahima, Jambi)

7. Hemat, Cermat dan Bersahaja (dipersembahkan untuk Muhammad Husni Thamrin, Jakarta)
8. Disiplin, Berani dan Setia (dipersembahkan untuk RA Kartini, Jawa Tengah)
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya (dipersembhkan untuk Datu Adil, Kalimantan Timur)
10. Suci dalam pikiran perkataan dan Perbuatan (dipersempahkan untuk Aminah Syukur, Samarinda).

(hamam/mkd/mkd)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua