Nasional

Perbaiki Tata Kelola, Ini 8 Program Transformasi Digital Pusdiklat Kemenag

Ciputat (Kemenag) --- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menggarisbawahi perbaikan tatakelola dan kualitas layanan birokrasi sebagai salah satu semangat baru Kemenag di bawah kepemimpinannya.

Hal tersebut langsung direspon oleh Pusdiklat Tenaga Teknis Kependidikan dan Keagamaan, Balitbang-Diklat Kemenag. Kepala Pusdiklat Imam Safei mengatakan pihaknya sudah merumuskan delapan program transformasi digital.

"Sesuai arahan Menag dan Kepala Balitbang-Diklat, pada aspek perbaikan tata kelola dan layanan birokrasi di Pusdiklat, kami telah siapkan program transformasi digital," terang Imam Safei di Ciputat, Rabu (06/01).

"Program ini diorientasikan untuk membentuk Smart Training, yaitu pelatihan yang mencerdaskan tiga pihak sekaligus, yaitu penyelenggara pelatihan (widyaiswara atau WI dan pengelola), peserta pelatihan, dan penerima manfaat pelatihan (stake holders)," sambungnya.

Menurut Imam, program transformasi ini terbagi menjadi dua sektor: membangun pusat keunggulan (center of exellence) dan revitalisasi infrastruktur. Masing-masing akan ditopang dengan empat program.

Program Pusdiklat sebagai pusat keunggulan meliputi: pertama, casing improvement. Yaitu, memperbaiki penampilan para WI agar mencerminkan karakter smart (santun, modis, aktif, rapi, dan terdidik). "Ini akan dilakukan melalui training kepribadian maupun coaching keterampilan dalam satu tahun ke depan," jelas Imam.

Kedua, educators collaboration. Maksudnya, mengolaborasikan penyelengara pelatihan dengan tenaga pendidikan dan pengembangan seperti dosen, peneliti, dan guru inti dlm pengembangan kapasitas akademik melalui penulisan akademis (academic writing), workshop online, webinar, dan kelas virtual.

"Ketiga, training innovation, yaitu pengembangan inovasi pelatihan yang meliputi metode, media, model, dan diversifikasi pelatihan tenaga teknis pendidikan dan keagamaan."

"Terakhir, training resources developement. Pusdiklat akan membuat dan mengembangkan sumber-sumber belajar, baik digital maupun manual dlm bentuk modul, bahan ajar, jurnal, dll yang terstandar dengan melibatkan para pemangku kepentingan," tuturnya.

Sementara terkait aspek revitalisasi infrastruktur, kata Imam, langkah awal yang akan dilakukan adalah melakukan digitalisasi proses bisnis pelatihan agar lebih sistematis dan akuntabel. Selanjutnya, mengembangkan dan mengoptimalkan platform digital seperti website, sosmed, dan sebagainya untuk berbagai keperluan.

"Langkah ketiga, Pusdiklat akan membangun smart class pada bangunan yang tersedia sebagai tempat pelatihan yang asyik dan berteknologi modern," ujar Imam.

"Terakhir, kita harap Pusdiklat bisa menjadi knowledge center. Kita akan membangun pusat pengetahuan untuk konten dan program-program pelatihan dalam bentuk digital maupun analog, cetakan, dan lain-lain," tandasnya.

Imam berharap proses transformasi digital ini bisa terwujud secara menyeluruh dalam dua tahun ke depan.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua